By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
DNABeritaDNABeritaDNABerita
  • HOME
  • MEDAN
  • HIBURAN
  • EKONOMI
  • KRIMINAL
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
  • TEKNOLOGI
  • ADVERTORIAL
  • OLAHRAGA
  • Ide Berita
  • Contact Us
Reading: Hasil Penelitian Mengungkap, Anak Muda Lebih Memilih Makanan Cepat Saji
Share
Sign In
Aa
DNABeritaDNABerita
Aa
Search
  • HOME
  • MEDAN
  • HIBURAN
  • EKONOMI
  • KRIMINAL
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
  • TEKNOLOGI
  • ADVERTORIAL
  • OLAHRAGA
  • Ide Berita
  • Contact Us
Have an existing account? Sign In
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
PENDIDIKAN

Hasil Penelitian Mengungkap, Anak Muda Lebih Memilih Makanan Cepat Saji

Editor
Editor Published September 24, 2024
Share
SHARE

Jakarta,-Penelitian mengungkapkan satu dari enam anak muda lebih memilih makanan cepat saji (fast food) dua kali dalam sehari. Hal itu disampaikan Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr Radityo Prakoso dalam temu media daring, Senin (23/9/2024). 

“Kira-kira satu dari enam anak muda ternyata lebih memilih memakan fast food dua kali sehari,” ujar Radityo. Ia mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan anak muda lebih memilih makan makanan cepat saji ketimbang makanan sehat. 

Faktor tersebut adalah stress akademik, manajamen waktu yang buruk, kurang tersedianya opsi makanan sehat di luar sekolah. Hingga masalah kepraktisan menjadi alasan anak muda untuk makan fast food. 

Padahal, kata dr Radityo, mengonsumsi makanan cepat saji dapat menginduksi terjadinya inflamasi dalam tubuh. “Inflamasi berperan dalam pembentukan plak pada pembuluh darah dan menyebabkan risiko penyakit jantung,” katanya.

Kadar garam yang tinggi pada makanan cepat saji juga akan meningkatkan resiko tekanan darah tinggi. Karenanya, ia berpesan, agar masyarakat menjaga pola makannya dengan gizi seimbang dan rutin berolahraga untuk menjaga kesehatan jantung. 

Dijelaskan, tren prevalensi penyakit jantung kini sudah bergeser kepada kelompok usia muda. Angkanya bahkan meningkat sebanyak dua persen setiap tahunnya di dunia. 

“Terdapat peningkatan prevalensi serangan jantung pada usia kurang dari 40 tahun. Sebanyak 2 persen setiap tahunnya,” kata Radityo. 

You Might Also Like

USU dan Empat Universitas Ternama Masuk Zona Merah Integritas Riset Global

RUMAH QURAN “NGACA” TEBING TINGGI BERAKSI…

Rangkaian Pelindo Day ke-4: Pelindo Regional 1 Belawan Salurkan 500 Paket Sembako ke Panti Asuhan

Generasi Kita Terancam Hancur!! Ayo Perangi Narkoba Sebelum Terlambat

BNN Sumut Tes Urine 14 Kadus dan Perangkat Desa Helvetia, 2 Kadus Kabur Terancam Dipecat

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.

By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Editor September 24, 2024 September 24, 2024
Share This Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Share
Previous Article AL Ghazali dan Alyssa Daguise Tunangan
Next Article Wow !, Pembiayaan Penyakit Jantung Nasional Hingga 2021 Mencapai 8,6 Triliun
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest News

Pemprov Sumut Total Kejar Green Card Geopark,BP Geopark Kaldera Toba Optimis
Medan
Bobby Nasution Apresiasi Sumut Jadi Tuan Rumah Pencak Silat Championship 2025
Medan
Pengedar Shabu di Hamparan Perak, BB Disembunyikan di Bawah Meja Makan
HOME KRIMINAL Medan
ALIANSI ORMAS SUMUT AKSI TOLAK LGBT, INI PERYATAAN SIKAPNYA
HOME Medan NASIONAL
- Advertisement -
July 2025
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    
DNABeritaDNABerita
© 2023 DNA BERITA. All Rights Reserved.
  • About
  • Contact
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
Cleantalk Pixel
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?