Jakarta,- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendeteksi munculnya bibit badai di seputar wilayah Indonesia. Hal ini ditengarai bakal menyebabkan cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi.
Demikian disampaikan Peneliti Klimatologi Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin. Menurut dia, saat ini terpantau munculnya fenomena Vorteks Borneo di atas Laut China Selatan.
Ini adalah pusaran angin dengan radius putaran antara puluhan hingga ratusan kilometer. “Prakondisinya telah terbentuk sejak pertengahan November 2024,” ujarnya , Sabtu (7/12/2024).
Erma mengatakan fenomena tersebut telah memicu banjir besar di Malaysia dan Thailand. Sedangkan di Indonesia, Vorteks Borneo telah menyebabkan hujan deras dan banjir di Sumatra Utara beberapa waktu lalu.
Selain Vorteks Borneo, Erma mengatakan bibit siklon juga muncul di Samudra Hindia bagian selatan berupa Siklon Tropis 91S. “Fase bibit siklon tersebut sudah semakin membesar dan berada di sebelah barat daya Banten,” katanya.
Erma juga mengingatkan terbentuknya dua bibit siklon lainnya. Masing-masing 92S di dekat perairan Australia dan 93S di tengah Samudera Hindia bagian barat daya.
“Bisa dibayangkan empat pusaran bibit siklon semua mengepung dari sisi utara dan selatan wilayah Indonesia,” ucapnya. Menurut Erma, kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama.
Beberapa wilayah yang diprediksi terkena imbasnya adalah Magelang, Yogyakarta, Pacitan, dan Ponorogo. Kemudian beberapa daerah di pesisir utara Jawa seperti Jepara, Kudus, dan Pati, juga diperkirakan mengalami cuaca ekstrem.
Karena itu, Erma memperingatkan masyarakat wilayah tersebut, terutama yang berada di sekitar daerah aliran sungai, untuk waspada. “Jika hujan deras berlangsung lebih dari tiga jam, sebaiknya segera lakukan evakuasi mandiri,” ucapnya.