Jakarta: Kenaikan angka pengangguran di Indonesia mencuri perhatian publik dan pemerintah. Presiden KSPN Ristadi mengungkapkan, banyak perusahaan sedang melakukan efisiensi, PHK, atau bahkan pabrik yang tutup.
Salah satu faktor yang menyebabkan pengangguran adalah penundaan penginputan data terkait PHK. “Data-data baru ter-input, sebetulnya PHK itu terjadi bisa jadi tahun lalu,” kata Ristadi dalam wawancara, Senin (23/9/2024).
Dalam fenomena PHK massal itu, kata Ristadi, marak terjadi DK Jakarta dan Sumatera Utara. Kedua provinsi itu, mengalami dampak signifikan dari kondisi ini.
“Industrinya sudah mulai bergeser ke luar Jakarta. Menyebabkan pabrik yang tutup dan relokasi,” ujarnya
Kondisi ini menunjukkan tantangan bagi industri lokal untuk bersaing dengan barang-barang impor. “Perusahaan tidak mampu bersaing, barang-barang masuk dari luar negeri dengan harga lebih murah,” ujarnya.
Penting bagi pemerintah untuk mengatasi masalah ini dengan strategi yang tepat. “Dukungan untuk industri lokal dan peningkatan daya saing menjadi kunci dalam mengatasi pengangguran,” ucapnya.