Jakarta ,- Percobaan pembunuhan untuk yang kedua kalinya terhadap capres Amerika Serikat Donald Trump ikut memicu kenaikan harga emas global. Sehingga harga emas diperkirakan akan mencapai level yang fantastis dua hari ke depan.
“Saat ini emas dunia di perdagangkan di level 2.580 dolar AS per ons. Ada indikasi harga nya dua hari ke depan berda di level 2.600 dolar per ons, level yang fantatsi untuk saat ini,” kata Analis Pasar Uang yang juga Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya, Senin (16/9/2024).
Menurut Ibrahim, setidaknya ada empat faktor yang mendoro kenaikan harga emas dunia. Mulai dari peristiwa percobaan penembakan terhadap Trump hingga ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed.
“Percobaan pembunuhan yang kedua kalinya terhadap Trump, membuat pilpres di AS kembali memanas. Ini dimanfaatkan para spekulan untuk membeli emas, sehingga memicu kenaikan harga emas,” ucap Ibrahim
Dari aspek suku bunga, ekspektasi pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Fed semakin kuat. Pasar memperkirakan Fed akan melakukan pemotongan sebesar 50 basis poin di bulan September ini setelah melihat data penganguran yang stagnan.
“Kalau The Fed melakukan pemangkasan 110 basis poin, maka setelah September ada pemangkasan tambahan sebesar 60 basis poin. Spekulasi ini membuat indeks dolar AS melemah dan dan harga emas dunia menguat,” ujar Ibrahim.
Faktor lainnya yang mendorong kenaikan harga emas dunia adalah perlambatan perekonomian Tiongkok. Data neraca perdagangan yang baru dirilis menunjukkan kinerja ekspor dan impor yang menurun.
“Ini menandakan perekonomian Tiongkok terkontraksi luar biasa, sementara tingkat pengangguran juga tinggi sekitar 20 persen. Sehingga pemerintah Tiongkok kemungkinan akan menggelontorkan stimulus besa-besaran,” kata Ibrahim.
Bank Sentral Tiongkok juga kemungkinan akan menurunkan suku bunganya secara bertahap. Kebijakan ini untuk membangkitkan kembali sektor industri, utamanya UMKM agar produksi meningkat guna mengangkat kembali perekonomian Tiongkok.
Ibrahim lebih lanjut mengatakan, saat ini negara-negara yang berkonflik melakukan pembelian emas besar-besaran. Di antaranya negara Tiongkok, Taiwan, Eropa, Rusia dan negara-negara di Timur Tengah.
“Mereka mengantisipasi kemungkinan terjadinya perang besar, dengan menjaga cadangan emasnya. Inilah yang memicu kenaikan harga emas dunia, bahkan bisa mencapai 2.700 dolar AS per ons hingga akhir September,” ucap Ibrahim menutup keterangannya.