Maluku Utara,-Gunung Api Ibu di Maluku Utara kembali erupsi pada Senin pukul 00.06 WIT. Dengan kolom letusan teramati ± 500 meter di atas puncak (± 1825 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya.
“Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 60 detik,” kata Petugas Pengamatan Gunung Api (PGA) Ibu M. Richard Chaniago dikutip laman Magma ESDM.
Terkait peristiwa ini, ia mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Api Ibu dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 2 km. Dan perluasan sektoral berjarak 3.5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
“Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata),” ujarnya.
Ia meminta seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat. Dan tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
“Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung. Atau dengan Pos Pengamatan Gunung Ibu di Gam Ici untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Ibu.
Sebelumnya, Gunung Ibu pada Minggu (1/6/2025) pukul 11.27 WIT. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ibu sudah erupsi 62 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar None meter di atas puncak (None meter di atas permukaan laut).
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi 57 detik.

