Jakarta,- Sejak tanggal 1-4 Juli 2024, Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim) mengalami 638 kali erupsi. Pernyataan itu diungkapkan oleh Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto.
“Masyarakat tidak diperkenankan melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) pada sepanjang Besuk Kobokan. Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” kata Liswanto dalam keterangan persnya, Kamis (4/7/2024).
Liswanto menyebutkan, jumlah letusan Gunung Semeru merupakan erupsi paling tinggi dibandingkan dengan beberapa gunung yang statusnya juga siaga. Diantaranya Gunung Lewotobi Lki-laki di Nusa Tenggara Timur yang tercatat 295 kali erupsi.
Berikutnya Gunung Marapi di Sumatera Barat dengan 209 kali erupsi, dan Gunung Ibu di Maluku Utara tercatat 188 kali erupsi. “Tingkat aktivitas Gunung Semeru tetap pada level III atau siaga dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan ancaman bahaya terkini,” ucapnya.
Kemudian, Liswanto menuturkan, warga sekitar Gunung Semeru dilarang beraktivitas dalam radius lima kilometer. Teruama, dari kawah/puncak Gunung Semeru.
“Karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar, di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru,” ujarnya.