Brasil,-Kasus turbulensi hebat mengganggu penerbangan dunia kembali terjadi. Air Europa tergoncang hebat dalam perjalanan dari Madrid, Spanyol, ke Montevideo, Uruguai, dan terpaksa mendarat darurat di Bandara Batal, di timur Brasil.
Puluhan penumpang bahkan terluka di pesawat Boeing 787-9 Dreamliner yang membawa 525 orang itu. Sebanyak 40 penumpang dibawa ke rumah sakit akibat lecet dan trauma ringan, dengan 11 dirawat lebih intensif.
Dalam updatenya, Air Europe sendiri mengatakan sebuah pesawat dikirim dari Madrid untuk menjemput para penumpang. Sementara Boeing yang tertimpa musibah diperiksa kerusakannya di Natal.
“Beberapa orang terluka dalam turbulensi yang sangat kuat”, kata pengguna X Mariela Jodal, yang mengatakan dia termasuk di antara penumpang. “Saya selamat berkat sabuk pengaman,” tambahnya.
Mengutip Reuters, berikut penampakan kabin usai diguncang turbulensi. Terlihat atap tempat menyimpan barang jebol dan kursi penumpang patah.
Setidaknya dalam sebulan ini, tiga maskapai terpaksa mendarat darurat akibat goncangan di penerbangan. Turbulensi dalam penerbangan juga terjadi pada Qatar Airways, QR017, dari Doha ke Irlandia, 26 Mei lalu di mana 12 orang terluka yakni enam penumpang dan enam awak pesawat.
Singapore Airlines SQ321 mengalami pendaratan darurat di Bangkok, Thailand, 21 Mei lalu. Bahkan satu orang dilaporkan tewas akibat kejadian tersebut.
Sebelumnya, sebuah studi pada tahun 2023 menemukan durasi tahunan turbulensi udara cerah meningkat sebesar 17% dari tahun 1979 hingga 2020. Kasus yang paling parah meningkat lebih dari 50%.
Mengutip NBC International, ini mungkin akibat perubahan iklim. Kondisi ini telah menyebabkan kasus turbulensi yang lebih ekstrem terjadi.
Setidaknya ini dikatakan fisikawan dan ilmuwan proyek di Pusat Penelitian Atmosfer Nasional Yayasan Sains Nasional AS, Larry Cornman.
“Seringkali, untuk hal seperti ini, yang terjadi hanyalah tempat yang salah, waktu yang salah,” kata Cornman, yang mempelajari pergerakan atmosfer skala kecil yang dapat membahayakan pesawat.
Perlu diketahui, insiden Senin itu juga menjadi drama terbaru yang melibatkan pesawat Boeing. Saat ini di Amerika Serikat (AS), pabrikan tersebut menghadapi pengawasan ketat menyusul peristiwa yang hampir membawa bencana pada bulan Januari, ketika panel badan pesawat meledak dari pesawat 737 MAX yang dioperasikan Alaska Airlines.