Badak Sumatera Melahirkan di Taman Nasional Way Kambas

Lampung,- Delilah, seekor betina Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) berhasil melahirkan badak jantan di Suaka Rhino Sumatra Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK), Lampung, Sabtu (25/11/2023). Zulfi Arsan, dokter hewan dari SRS TNWK mengatakan, Delilah merupakan individu Badak Sumatra kedua dari sepasang badak.

“Delilah merupakan individu Badak Sumatra kedua, lahir dari perkawinan Badak Ratu dan Badak Andalas di SRS TNWK, pada tahun 2016. Berumur 7 tahun, 6 bulan, dan 13 hari saat melahirkan anak badak jantan,” kata Zulfi dalam keterangan tertulis Kementerian LHK, Selasa (28/11/2023).

Zulfi mengatakan, bobot anak Delilah sama persis saat dia lahir, yaitu 25 Kilogram (Kg). “(Tapi, red) saat terakhir ditimbang pada Jumat (17/11/2023), bobot Delilah seberat 752 Kg,” katanya.

Hermawan, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas mengatakan, kebuntingan Delilah juga bisa dibilang cukup ajaib. Yaitu, apabila dibandingkan dengan badak betina lainnya.

“Karena Delilah hanya perlu satu kali perkawinan dengan badak jantan Harapan. Delilah langsung mengalami kebuntingan hingga melahirkan bayi badak jantan, pada Sabtu (25/11/2023),” ujar Hermawan.

Sebab, kata dia, hal berbeda terjadi dengan Badak Ratu dan Badak Rosa. Dua badak tersebut, sempat mengalami beberapa kali keguguran.

“Sebelum akhirnya bunting dan melahirkan beberapa individu badak,” kata Hermawan. Delilah ternyata merupakan nama diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo, pada (27/7/2016).

Berbagai tafsir muncul terkait penamaan tersebut. Pertama, Delilah memiliki arti kekasih manusia kuat bernama Samson.

Kedua, disadur dari Bahasa Arab, Di’l Allah. Berarti, anugerah dari Allah.

Dan ketiga, ada juga tafsiran dalam Bahasa Jawa, Ndelalah kersaning Allah. Artinya, keajaiban atas karunia Allah.

“Apapun tafsirnya, Delilah telah membuktikan bahwa dia merupakan badak betina kuat dan penuh anugerah. Karena proses kelahiran anaknya terjadi di alam, bukan di dalam kandang perawatan (boma),” kata Hermawan.

“Dan tanpa campur tangan tim dokter hewan, maupun penjaga satwa.”