Sidoarjo – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup dan B3 Indonesia (AMPHIBI) Jawa Timur menggelar rapat konsolidasi pada 8-12 Desember 2024.
Rapat tersebut difokuskan pada penuntasan program-program yang sempat tertunda akibat Pilkada Serentak Nasional, khususnya penanganan limbah restoran dan hotel yang menjadi masalah krusial di Jawa Timur.
Ketua DPW AMPHIBI Jatim, Samsul Hadi, mengungkapkan bahwa limbah restoran dan hotel merupakan penyumbang terbesar sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan menjadi sumber bau menyengat yang mengganggu lingkungan. “Rapat konsolidasi ini menghasilkan rencana aksi konkret untuk mengatasi permasalahan tersebut,” tegas Samsul. Meskipun detail teknis belum diungkap, Samsul memastikan AMPHIBI Jatim akan segera meluncurkan program penanganan limbah restoran dan hotel secara terpadu.
Selain program jangka pendek tersebut, AMPHIBI Jatim juga merancang program jangka panjang yang melibatkan kerja sama dengan pemerintah pusat. Samsul menjelaskan, AMPHIBI akan berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam penanaman pohon mangrove dan pembersihan sampah di muara sungai. Kerja sama ini bertujuan untuk menjaga ekosistem pesisir dan mengurangi pencemaran laut.
Lebih lanjut, AMPHIBI Jatim juga akan bersinergi dengan Gakkum KLHK untuk mencegah dan menindak tegas oknum yang merusak lingkungan dan melakukan pencemaran. “Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk memastikan pelestarian lingkungan di Jawa Timur,” tambah Samsul.
Rapat konsolidasi tersebut dihadiri oleh pengurus AMPHIBI Jatim dan sejumlah akademisi yang memberikan masukan dan dukungan terhadap program-program yang direncanakan. Kehadiran akademisi diharapkan dapat memperkuat basis ilmiah dan teknis dalam pelaksanaan program-program tersebut. AMPHIBI Jatim menargetkan implementasi program-program ini akan segera dimulai dalam waktu dekat.(Gs/red).