Sumedang,-Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang Atang Sutarno mengonfirmasi, warga terdampak gempa masih mengalami trauma pascagempa. Seperti diberitakan sebelumnya, gempa terjadi empat kali dengan Magnitudo 4,8 sebagai gempa ke-4 di Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023).
“Warga masih di pengungsian atau di tenda darurat karena masih takut ada gempa susulan. Betul, mereka trauma, karena kalau rumah dari dampak gempa ini tidak mengalami dampak signifikan, hanya rusak sedang dan rusak ringan pada umumnya,” kata Atang, Senin (1/1/2024).
Tapi, kata dia, juga terdapat rumah waga mengalami rusak parah akibat gempa. “Rumah rusak parah itu ada, hanya dua rumah,” kata dia.
“Tapi, kategori rusak beratnya bukan roboh. Cuma ada retakan (tembok rumah, red) cukup besar.”
Dia juga mengonfirmasi, baru saat ini pusat gempa berada di Sumedang. Sebab, biasanya Sumedang hanya mengalami dampak gempa dari sejumlah daerah lainnya.
“Betul. Selama ini Sumedang kena dampak gempa tempat lain, tapi kita juga tahu gempa tidak dapat diprediksi,” kata Atang.
Atang juga mengatakan, BPBD Sumedang bekerja sama dengan semua pihak guna menanggulangi dampak gempa. Seperti, menolong korban gempa menimpa anak-anak dan ibu hamil yang mengalami luka.
Para korban, kata dia, telah dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapat pertolongan. Diketahui, gempa Sumedang tidak menelan korban jiwa meninggal dunia.