Jakarta,- Aplikasi asing Temu, mulai memasuki pasar Indonesia dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan UMKM. Ketua Umum Induk UMKM Nana Riwayatie menilai, aplikasi ini menjadi ancam karena harga produk di Temu sangat murah.
“Harga barang Temu sangat murah karena 80 pabrik di China, membuat masyarakat konsumtif tergiur membeli dari semua kalangan. Penting bagi pemerintah untuk melarang keberadaan aplikasi tersebut demi melindungi UMKM lokal,” kata Nana, Selasa (8/10/2024)
Nana mengungkapkan pelaku UMKM harus jeli menetapkan harga dan berusaha maksimal tanpa mengorbankan kualitas. Ia mendorong, pelaku UMKM untuk lebih aktif dan berinovasi dalam mengadakan bazar dan pameran.
”Pemerintah perlu menyediakan wadah bagi UMKM berinteraksi dengan konsumen untuk menunjukkan bahwa produk lokal menarik dan berkualitas. Dan juga harus mendukung produk lokal jika masyarakat mencintainya, kita tidak akan goyah meski ada aplikasi asing,” ucapnya.
Ia menuturkan, kesadaran masyarakat mencintai produk lokal adalah kunci agar UMKM dapat bertahan dan berkembang. Jangan sampai, UMKM Indonesia meredup di tengah tantangan global.