Jakarta,- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mulai melakukan Sosialisasi dan Pra Audit Standar Minimum Pengamanan pada Gereja Katedral Jakarta. Hal ini untuk memastikan kedatangan Paus Fransiskus pada September mendatang dapat berjalan dengan aman dan lancar.
“Hari ini BNPT melakukan sosialisasi dan Pra Audit Pengamanan. Tujuannya, dalam rangka memastikan kedatangan Paus Fransiskus ke Katedral Jakarta berjalan dengan aman, ” ujar Kasubdit Pengamanan Lingkungan BNPT, Kolonel Laut (H) Setyo Pranowo, Kamis (1/8/2024).
Setyo mengatakan kegiatan itu tidak semata-mata hanya terkait kedatangan Paus saja. Tapi Gereja Katedral merupakan fasilitas publik yang berdasarkan Peraturan BNPT Nomor 3/2020, berhak mendapatkan perlindungan dari ancaman tindak pidana terorisme.
Langkah BNPT itu diapresiasi Panitia Acara Katedral yang juga perwakilan dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Romo Jatmiko. Menurutnya, kehadiran BNPT bagian nyata dari kehadiran negara untuk memberikan rasa aman dan juga kedamaian.
“Apa yang dilakukan oleh BNPT pada hari ini adalah demi keamanan kedatangan Paus Fransiskus ke katedral ini. Kami apresiasi luar biasa karena hanya dengan kerja sama ini kedamaian akan terjaga,” ungkap Romo Jatmiko.
Hal serupa diungkapkan Brigjen Pol (Purn) Robert Haryanto Watratan, Panitia Seksi Keamanan Panitia Nasional Kedatangan Paus Fransiskus. Menurutnya acara kedatangan Paus ke Indonesia menjadi simbol toleransi, persahabatan dan dialog antar umat beragama.
“Kedatangan Paus Fransiskus ini membawa pesan toleransi, persahabatan dan dialog antar umat beragama dan hal ini menjadi perhatian seluruh dunia. Oleh karenanya selama beliau berada di Indonesia, kami berharap dapat berjalan dengan kondusif, aman dan terkendali,” ujarnya.
Dalam melakukan Pra Audit Standar Minimum Pengamanan di Gereja Katedral Jakarta, Tim Asesor dari BNPT menjalani sejumlah tahapan. Diantaranya memeriksa dokumen SOP Pengamanan dan juga peralatan, infrastruktur serta petugas keamanan di lingkungan Katedral.