Jakarta,- Seiring dengan terus bertambahnya kasus penyakit cacar monyet atau Mpox di beberapa negara di Afrika, membuat pemerintah Indonesia meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, penyakit Mpox ini merupakan penyakit menular yang perlu diwaspadai.
“Kami terus meningkatkan kewaspadaan, terutama oleh Badan Karantina Kesehatan di bandara, dan pelabuhan. Tapi sejauh ini kami tidak melakukan skrining terhadap masyarakat,” ujar Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI, pada Sabtu (10/8/2024).
Penyakit Mpox, menurut Nadia, sebenarnya merupakan penyakit ringan. Namun jika tidak ditangani dengan baik akan berisiko menjadi berat hingga menyebabkan kematian.
“Angka fatality rate penyakit ini sebesar 3 sampai 6 persen. Kebanyakan kasusnya dialami orang yang melakukan perilaku seks berisiko,” kata Nadia.
Perilaku seks berisiko, sebut Nadia, seperti seks antarsesama jenis. “Secara global angka penularan pada orang yang melakukan perilaku seks LSL (laki sama laki) hampir 83 persen,” katanya.
Karena penularan penyakit Mpox melalui kontak langsung, Nadia berpesan agar masyarakat yang bepergian ke negara-negara yang sudah melaporkan kasus Mpox menjaga diri dengan baik. “Jangan mendekati orang-orang yang terkena Mpox,” ujarnya.
Sampai saat ini pihaknya belum menerapkan larangan bepergian ke negara-negara yang ada kasus Mpox. “Sampai saat ini belum ada travel banned,” ucap Nadia.
“Meski demikian bagi masyarakat yang mengalami gejala seperti cacar air, harap segera menghubungi layanan fasilitas kesehatan terdekat. Hal ini untuk mendapatkan pertolongan yang tepat,” ucapnya.