By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
DNABeritaDNABeritaDNABerita
  • HOME
  • MEDAN
  • HIBURAN
  • EKONOMI
  • KRIMINAL
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
  • TEKNOLOGI
  • ADVERTORIAL
  • OLAHRAGA
  • Ide Berita
  • Contact Us
Reading: Indonesia Siap Menyambut Wisatawan Lasik Mancanegara melalui Program Indonesian Health Tourism
Share
Sign In
Aa
DNABeritaDNABerita
Aa
Search
  • HOME
  • MEDAN
  • HIBURAN
  • EKONOMI
  • KRIMINAL
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
  • TEKNOLOGI
  • ADVERTORIAL
  • OLAHRAGA
  • Ide Berita
  • Contact Us
Have an existing account? Sign In
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
EKONOMI

Indonesia Siap Menyambut Wisatawan Lasik Mancanegara melalui Program Indonesian Health Tourism

Editor
Editor Published April 18, 2025
Share
SHARE

Jakarta,-Potensi Indonesia sebagai destinasi layanan kesehatan berkelas dunia kini memasuki babak baru. Kementerian Pariwisata Republik Indonesia telah resmi meluncurkan program Indonesian Health Tourism—sebuah langkah strategis untuk memperkuat daya tarik Indonesia dalam sektor wisata kesehatan yang tengah tumbuh pesat. Dalam program ini, SILC Lasik Center ditunjuk sebagai satu-satunya mitra resmi untuk layanan kesehatan mata, khususnya LASIK, sebuah pencapaian yang menandai kemajuan industri kesehatan mata tanah air.

“Penunjukan ini merupakan kehormatan bagi SILC Lasik Center dan bukti nyata dari dedikasi kami dalam memberikan layanan LASIK yang aman, efektif, dan terjangkau. Kami percaya bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor wisata medis, dan kami berkomitmen untuk berkontribusi aktif dalam merealisasikan visi tersebut,” ujar Dr. Sophia Pujiastuti, SpM(K), MM, pendiri SILC Lasik Center.

Masuki Peta Wisata Medis Asia

Diproyeksikan mencapai nilai USD 93,9 miliar pada tahun 2030 (Market Research Future), wisata medis kini menjadi salah satu sektor pariwisata dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Hal ini tidak lepas dari tingginya kontribusi ekonomi yang dihasilkan oleh wisatawan medis, yang rata-rata membelanjakan dua hingga tiga kali lebih besar dibandingkan wisatawan konvensional. Selain biaya perawatan kesehatan, pengeluaran mereka juga mencakup kunjungan ke destinasi wisata tambahan, akomodasi serta jasa pendamping atau penerjemah selama masa perawatan di negara tujuan.

Efek berganda dari aktivitas ini menjadikan wisata medis sebagai peluang strategis—tidak hanya menguntungkan fasilitas layanan kesehatan, tetapi juga memberi dampak positif yang luas bagi sektor pariwisata, perhotelan, transportasi, hingga industri kreatif dan jasa lainnya. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan peningkatan kualitas layanan medis nasional, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengambil peran yang lebih signifikan di peta wisata kesehatan Asia.

Saat ini, negara-negara seperti Thailand, India, Malaysia, dan Korea Selatan telah lebih dulu menduduki posisi utama dalam pasar wisata medis Asia. Namun menurut Dr. Sophia, Indonesia tak kalah memiliki potensi besar, terutama di bidang layanan kesehatan mata.

“Perawatan populer di Asia kini tidak hanya sebatas operasi jantung atau kosmetik, tapi juga mencakup perawatan penglihatan seperti LASIK. Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain penting dalam segmen ini,” ujarnya.

Ia menambahkan, keberhasilan negara seperti Malaysia menunjukkan bahwa layanan kesehatan, seperti rumah sakit maupun klinik, menjadi faktor utama dalam keputusan wisatawan medis, diikuti oleh kualitas sumber daya manusia dan teknis perawatan.

“Ini menjadi sinyal penting bahwa layanan kesehatan di Indonesia perlu terus meningkatkan aksesibilitas, kenyamanan, dan standar internasional dalam layanan mereka. Di SILC Lasik Center, kami memandang hal ini sebagai peluang strategis untuk menghadirkan layanan kesehatan mata berkelas dunia, serta mendorong standar baru dalam wisata medis nasional. Kami percaya, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi tujuan unggulan di kawasan ini,” ujarnya.

Kepercayaan Pasien Internasional

Selain kualitas layanan dan reputasi fasilitas kesehatan, faktor biaya masih menjadi pertimbangan utama dalam keputusan wisatawan medis. Menurut laporan dari Medical Tourism Association, meskipun aspek kualitas dan kepercayaan mendominasi keputusan pasien, 28,8% responden menyatakan bahwa biaya turut memengaruhi pilihan mereka. Lebih lanjut, 34,6% pasien menyatakan kekhawatiran terhadap biaya tersembunyi, sementara 26,9% lainnya mengaku takut terhadap risiko penipuan dalam sistem pembayaran internasional.

Temuan ini menyoroti pentingnya keterbukaan dan kejelasan harga dalam menarik wisatawan medis mancanegara. Harga yang transparan, komprehensif, dan kompetitif merupakan kunci untuk mengubah ketertarikan menjadi keputusan perjalanan medis.

Dalam konteks ini, SILC Lasik Center menempatkan transparansi biaya dan kejelasan proses sebagai bagian penting dari pengalaman pasien. Seluruh biaya tindakan diinformasikan sejak awal, dengan pendampingan penuh selama proses konsultasi hingga pemulihan, menjadikan pengalaman pasien—baik lokal maupun internasional—terasa aman, jelas, dan profesional.

SILC Lasik Center juga telah melakukan tindakan untuk para pasien dari berbagai negara, seperti Rusia, Australia hingga Prancis. Julien Pham, pasien asal Prancis mengungkapkan, “Saya sudah menderita rabun jauh selama sekitar 20 tahun. Mata saya tidak lagi dapat mentoleransi lensa kontak, jadi saya memilih SILC Lasik Center Jakarta untuk operasi lasik. Semuanya berjalan lancar. Mata saya tadinya agak kabur, tetapi setelah operasi, semuanya jelas. Meski sempat khawatir, rasanya berbeda ketika Anda memiliki seorang dokter profesional yang dapat menjelaskan segalanya,” ujar Julien di kanal Youtube SILC Lasik Center. 

You Might Also Like

SPMT Group Dorong Budaya Inovasi Lewat Partisipasi Aktif di Pelindo Innovation Awards 2024 –2025

Waduh!!! Sampah Masih Berserak di Jalan Pusaka Desa Bandar Khalifah, Kemana DLH Deli Serdang ???

Sang Pejuang Dhuafa H.Ikhwan Lubis Ajak Semua Tokoh di Belawan Tebar Kebaikan dan Giatkan Sedekah

Terima Kunjungan Wakil Konsul AS Untuk Politik dan Ekonomi, Wakil Wali Kota Medan Bahas Peluang Kerjasama Pengembangan UMKM

Kerjasama PTPN 1 Regional 1 dengan Ciputra KPSN Sudah Memenuhi Kaedah Hukum Yang Berlaku

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.

By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Editor April 18, 2025 April 18, 2025
Share This Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Share
Previous Article Rayakan Hari Kartini, Mom Uung dan Lazada Dukung Pemberdayaan Perempuan Lewat Komunitas dan Produk Berkualitas
Next Article Tolak Judi Bertopengkan Pasar Malam
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest News

Wow !!! Sampah di Lokasi Wisata Danau Siombak Kian Banyak, Tim Amphibi Lakukan Investigasi
HOME KRIMINAL Medan NASIONAL
Pj.Kades Paluh Kurau Rapat Internal Bersama Perangkat Desa Sambut Bupati Deli Serdang
HOME PENDIDIKAN
SPMT Group Dorong Budaya Inovasi Lewat Partisipasi Aktif di Pelindo Innovation Awards 2024 –2025
EKONOMI HOME Medan
D’MASIV dan Buya Yahya Bahas Kolaborasi Seni untuk Dakwah dan Kemanusiaan
Hiburan
- Advertisement -
May 2025
M T W T F S S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  
« Apr    
DNABeritaDNABerita
© 2023 DNA BERITA. All Rights Reserved.
  • About
  • Contact
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
Cleantalk Pixel
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?