Lumajang: Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur tercatat beberapa kali erupsi pada Kamis (5/12/2024) malam ini. Letusan teramati setinggi 300 meter hingga 600 meter di atas puncak.
Demikian dilaporkan petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto dalam keterangannya, Kamis (5/12/2024). Ia menyebut, gunung api dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengalami erupsi sebanyak 11 kali.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 21.29 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau 4.276 mdpl,” katanya.
Menurutnya, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih terus berlangsung. Sebelumnya erupsi Gunung Semeru terjadi pukul 21.09 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 300 meter di atas puncak.
Adapun kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. “Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung,” ujarnya.
“Erupsi sebelumnya juga terjadi pada pukul 20.59 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 400 meter di atas puncak,” katanya menambahkan.
Berdasarkan catatan petugas, Gunung Semeru mengalami erupsi sebanyak 11 kali pada Kamis sejak pukul 00.44 WIB hingga pukul 21.29 WIB.
Namun, diprediksi erupsi akan terus berlanjut seiring dengan status gunung aktif itu pada level waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melarang masyakat melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak erupsi.
Selanjutnya, di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
“Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru. Karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” ucap Liswanto.
Selain itu masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.