Jakarta,- Penggerebekan Bareskrim Polri terhadap produsen tinta printer palsu di Bekasi menerima apresiasi, termasuk dari produsen resmi. Operasi ini dinilai sebagai salah satu pengungkapan terbesar dalam kasus pemalsuan tinta printer di Indonesia.
Penggerebekan dilakukan pada Agustus 2024 di tiga rumah tinggal di Villa Mutiara Gading 1, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Lokasi tersebut digunakan sebagai tempat produksi dan penyimpanan tinta palsu berbagai merek, termasuk Epson.
Polisi menyita hampir 30.000 botol tinta palsu siap edar serta 200.000 botol kosong, label, dan kemasan bermerek palsu. Selain itu, 80 drum tinta generik impor dari Tiongkok ditemukan sebagai bahan campuran produksi tinta palsu.
Seluruh barang bukti dimusnahkan pada 21 Maret 2025 sebagai bagian dari proses hukum terhadap kasus pemalsuan ini. Pemusnahan dilakukan setelah proses penyitaan dan dokumentasi selesai dilakukan oleh pihak berwenang.
“Epson mengapresiasi dukungan dari Kepolisian dalam memberantas perdagangan produk tinta palsu. Kami akan terus bekerja sama dengan pihak Kepolisian untuk mengidentifikasi dan melakukan penegakan hukum lebih lanjut guna melindungi mitra penjualan serta konsumen yang mungkin tanpa sadar membeli produk tinta Epson palsu,” tulis Epson yang merespons pemusnahan tersebut, Rabu (7/5/2025).
Pelaku utama, Riyanto, ditangkap saat penggerebekan berlangsung dan kini menjalani proses hukum. Ia mengaku tergiur menjalankan bisnis tinta palsu setelah dikenalkan oleh kenalan yang kini menghilang.
Riyanto pernah bekerja selama 15 tahun di toko tinta di ITC Mangga Dua, Jakarta, sebelum memproduksi tinta palsu. Ia mengatakan seluruh bahan baku, mesin, dan kemasan disediakan oleh pihak lain yang kini tidak bisa lagi dihubunginya.
“Dari kasus ini, terlihat jelas bahwa produsen tinta palsu menggunakan bahan pewarna yang murah dan berkualitas rendah. Penggunaan tinta seperti ini akan menghasilkan cetakan atau gambar yang cepat pudar, buram, atau berubah warna. Hal ini tentu menjadi kekhawatiran besar bagi konsumen dan pelaku usaha yang mengharapkan hasil cetak tahan lama,” tulis Epson.
Untuk membantu konsumen, Epson menyediakan sistem pengecekan keaslian produk melalui kode QR di kemasan. Kode tersebut dapat dipindai menggunakan aplikasi “Epson Genuine” yang tersedia secara gratis di ponsel pintar.
Langkah ini diharapkan bisa membantu konsumen menghindari produk palsu yang membahayakan perangkat dan kualitas cetak. Epson juga mendorong masyarakat agar lebih waspada terhadap peredaran produk tinta tidak resmi di pasaran.

