Jakarta,-Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menggelar rapat koordinasi. Terkait percepatan pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa/praja/taruna sekolah kedinasan 2024 di Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Rencananya, pendaftaran sekolah kedinasan akan dibuka pada Maret 2024. Namun, waktu tersebut dapat berubah sesuai kesiapan dan dinamika di lapangan.
Rapat dipimpin Plt. Deputi Bidang SDM Aparatur KemenPANRB Aba Subagja, turut dihadiri MenPANRB Abdullah Azwar Anas secara virtual. Menteri Anas mengajak putra-putri terbaik bangsa untuk mendaftar di sekolah kedinasan sesuai minat masing-masing.
“Pemerintah telah mendesain skema ini dan berharap kedepan kita bisa lahirkan calon-calon ASN yang berdedikasi, kompeten, dan inovatif. Dalam menyelesaikan permasalahan rakyat,” ujar Menteri Anas.
Terdapat delapan instansi yang akan membuka pendaftaran sekolah kedinasan tahun ini. Delapan instansi tersebut Kementerian Hukum dan HAM; Kementerian Keuangan; Kementerian Perhubungan; Kementerian Dalam Negeri; dan Badan Intelijen Negara (BIN).
Juga Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN); dan Badan Pusat Statistik (BPS). Serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Tahapan-tahapan yang harus dilalui, mulai dari pendaftaran, seleksi kompetensi dasar (SKD) yang menggunakan Computer Assisted Test (CAT). Hingga seleksi lanjutan yang pelaksanaannya diatur oleh masing-masing sekolah kedinasan.
Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) rencananya digelar pada April hingga Mei 2024. Seleksi sekolah kedinasan berpedoman pada Peraturan Menteri PANRB No. 20/2021 tentang Seleksi Penerimaan Mahasiswa/Praja/Taruna Sekolah Kedinasan pada Kementerian/Lembaga.
Aba menjelaskan pendaftaran dilakukan melalui situs Sistem Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara Badan Kepegawaian Negara (SSCASN-BKN), yakni sscasn.bkn.go.id. Aba mengingatkan seluruh tahapan seleksi, mulai dari pendaftaran, seleksi dengan CAT, hingga penentuan kelulusan, sudah terintegrasi dan terkomputerisasi.
“Kami selalu ingatkan untuk teman-teman di seluruh Indonesia agar tidak percaya dengan pihak-pihak yang menjanjikan kelulusan. Khususnya dalam seleksi sekolah kedinasan, apalagi sampai meminta sejumlah uang,” ucapnya.