By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
DNABeritaDNABeritaDNABerita
  • HOME
  • MEDAN
  • HIBURAN
  • EKONOMI
  • KRIMINAL
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
  • TEKNOLOGI
  • ADVERTORIAL
  • OLAHRAGA
  • Ide Berita
  • Contact Us
Reading: Analisa Pilot Senior, bird strike Sebabkan Kecelakaan Jeju Air
Share
Sign In
Aa
DNABeritaDNABerita
Aa
Search
  • HOME
  • MEDAN
  • HIBURAN
  • EKONOMI
  • KRIMINAL
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
  • TEKNOLOGI
  • ADVERTORIAL
  • OLAHRAGA
  • Ide Berita
  • Contact Us
Have an existing account? Sign In
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
NASIONAL

Analisa Pilot Senior, bird strike Sebabkan Kecelakaan Jeju Air

Editor
Editor Published December 30, 2024
Share
SHARE

Jakarta,-Kecelakaan hebat yang menimpa pesawat Boeing 737-800 Jeju Air, pada Minggu (29/12/2024), membuat dunia penerbangan berduka. Kecelakaan tersebut tercatat menewaskan 179 penumpang dan awaknya saat hendak mendarat di Bandara Muan, Korea Selatan.

Mantan pilot senior Hanafi Herlim menyampaikan analisisnya terkait kemungkinan pesawat Jeju Air gagal melandas dengan sempurna. Diketahui, kecelakaan terjadi beberapa saat setelah pesawat itu mencoba mendarat dengan posisi belly-landing.

Pilot mencoba mendarat dengan posisi belly-landing, yakni ketika roda pendaratan tidak berfungsi. Hanafi menyebut, pesawat nahas itu kemungkinan mengalami bird strike, atau gangguan serangan burung terhadap pesawat.

“Dari sisi kepilotan, yang saya dapatkan dari berita adalah pada saat normal approach. Semuanya berjalan normal condition,” kata Hanafi dikutip dari akun IG pribadinya, Minggu (29/12/2024).

“Namun, saat final approach atau sekitar 600 atau 700 feet, saat itu, semua sudah landing configuration. Landing gear sudah down, flaps sudah full down, lalu terjadilah bird strike,” ujarnya.

Menurut Hanafi, kemungkinan sang pilot menjelang pesawat menyentuh landasan, berubah pikiran karena roda pendarat tidak keluar. Sehingga pilot memutuskan untuk mencoba menaikkan lagi pesawatnya (go around), tetapi ternyata sudah kehilangan tenaga.

“Bird strike itu mengakibatkan engine menjadi masalah pada saat itu, lalu pilot memutuskan untuk go around. Diperintahkan kepada co-pilotnya go round, lenugir up, flex fifty, mungkin seperti itu ya,” ucap Hanafi.

“Jadi, landing gear sudah up, flex juga sudah masuk ke 15, lalu pada saat power full, nah di situlah problem terjadi. Engine tidak mau gaining up, karena terjadi bird strike,” ujarnya menganalisis.

Kemudian, lanjutnya, karena pesawat tidak bisa go around, pilot akhirnya mengambil keputusan untuk dipaksakan landing. “Karena dengan posisi yang sangat-sangat kritis, pilot harus bisa mengambil keputusan apa yang harus dia lakukan,” katanya.

Ia menyebut, dalam kondisi tanpa tenaga, bisa jadi pilot mencoba memaksakan untuk landing. Yaitu, belly landing dengan mendarat tanpa roda.

“Jadi, tanpa ada persiapan apa-apa sama sekali, saya bisa membayangkan, pada saat posisi sekitar 600 atau 700 feet. Posisi normal condition lalu dia mau go round landing gear sudah up, lalu dia ambil keputusan untuk landing lagi, akhirnya ketinggian,” kata Hanafi.

Setelah ketinggian, pada saat pilot mau mendarat, pesawat berhasil masuk ke dalam landasan. “Akhirnya, tetap dapat mendarat, namun karena terlalu cepat, waktu terlalu singkat terjadilah crash,” ujarnya.

Padahal, menurut Hanafi, posisi landing sudah tepat dan sudah masuk ke landasan. “Ini artinya memang sangat ketinggian pada saat itu, maka terjadilah kecelakaan yang tidak diharapkan itu,” ucap Hanafi.

Namun demikian, saat ini penyebab pasti jatuhnya pesawat yang mengangkut 181 orang itu masih akan diinvestigasi. Nantinya, komisi keselamatan penerbangan setempat akan menyampaikan secara resmi penyebab utama kecelakaan tersebut.

You Might Also Like

Pelindo Regional 1 Ucapkan Selamat Peringati Hari Kearsipan Nasional ke-54 Tahun

1,5 Miliar Anak Terancam Iklim Ekstrem Sepanjang Hidup

Anda Diganggu Preman, Lapor ke Nomor ini 089682333678

Indonesia Tahan Uji Hadapi Covid-19

Pelindo Regional 1 Dukung Peminatan Investasi dan Identifikasi Ekspor Sumut via Perlis Inland Port Malaysia

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.

By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Editor December 30, 2024 December 30, 2024
Share This Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Share
Previous Article Sepanjang 2024, 9.378 Calom PMI Ilegal Digagalkan di Bandara Soetta
Next Article Air Canada Tergelincir, KBRI Sebut Tak Ada WNI yang Jadi Korban
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest News

City Gagal Juara, Guardiola Tetap Bangga
OLAHRAGA
Polda Sumut Amankan Puluhan PMI Ilegal yang Akan Dikirim ke Malaysia
KRIMINAL
Bandar Narkoba di Simalungun Berhasil Dibongkar
KRIMINAL
Lansia Tewas Setelah Jatuh Terpeleset ke Sungai
Medan
- Advertisement -
May 2025
M T W T F S S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  
« Apr    
DNABeritaDNABerita
© 2023 DNA BERITA. All Rights Reserved.
  • About
  • Contact
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
Cleantalk Pixel
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?