Jakarta,-Akibat letusan Gunung Ruang 828 jiwa di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara mulai dievakuasi dengan kapal laut. Hal ini disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari.
“Mereka (warga) dievakuasi ke sejumlah tempat pengungsian seperti di Gereja GMIST Balai Latihan Kerja Bahoi, GOR Tagulandang, Balai Pertemuan Umum (BPU) di Kecamatan Tagulandang. Warga yang ada di Desa Patologi dan Desa Pumpente dievakuasi ke Kecamatan Tagulandang dengan dua unit kapal feti KMP Lokong Banua dan KMP Lohoroaung dan perahu milik warga,” kata Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Rabu (17/4/2024).
Menurut Abdul, sejumlah rumah ibadah di wilayah Tagulandang Selatan dan Tagulandang Utara siap difungsikan sebagai tempat pengungsian. Selain itu, petugas Tim SAR gabungan juga disiagakan untuk menunjang proses evakuasi para warga jika letusannya berdampak luas.
“Pagi tadi bantuan tambahan dari Basarnas Manado sudah tiba di Tagulandang dengan KM BIMASENA. Dimana personel disiapkan 20 terdiri dari ABK 15 dan 5 orang rescuer,” kata Abdul.
Dalam hal ini, ia mengatakan Pemkab Kepulauan Siau Tagulandang Biaro telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari. Penetapan status tanggap darurat ini terhitung mulai 16-29 April 2024.
“Kami pastikan kebutuhan pokok dan kesehatan cukup bagi warga yang terdampak selama masa tanggap darurat. Penyaluran bantuan melalui BPBD Kabupaten Sitaro dan BPBD Sulawesi Utara sudah mulai dilakukan, Rabu pagi, salah satunya pemberian bantuan berupa 123 tikar, 120 selimut, dan 400 masker,” ujar Abdul.