Jakarta,-BNPB menggelar Operasi Modifikasi Cuaca serentak di Aceh, Sumut, dan Sumbar sebagai langkah mitigasi. Operasi ini dilakukan untuk mengurangi potensi hujan di wilayah rawan bencana melalui rekayasa cuaca.
“Kami melaksanakan OMC di masing-masing provinsi,” ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers resmi BNPB.
Pelaksanaan OMC di Aceh dimulai pada Jumat menggunakan pesawat PK-SNP dari Posko Bandara Sultan Iskandar Muda. Sementara di Sumut, operasi telah lebih dulu berjalan sejak Kamis dengan empat sortie membawa 3.200 kilogram bahan semai.
OMC di Sumbar dijadwalkan mulai berlangsung Sabtu dengan pesawat PK-DPI dan PK-SNK dari Bandara Minangkabau. Seluruh operasi diarahkan untuk meminimalkan risiko bencana yang meningkat akibat cuaca ekstrem.
Ia menyebut intervensi cuaca penting karena hujan ekstrem memicu banjir luas di Aceh dan mengancam Sumut. Kondisi serupa juga berdampak pada infrastruktur serta permukiman di Sumbar sehingga memerlukan percepatan penanganan.
BNPB menegaskan komitmen mitigasi sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto demi keselamatan masyarakat. Suharyanto memimpin penanganan darurat dari Silangit bersama Deputi Penanganan Darurat Mayjen TNI Budi Irawan.
Dalam waktu dekat, ia dijadwalkan meninjau wilayah terdampak di Aceh yang kini dipimpin Deputi Rehabilitasi. Untuk Sumbar, Sekretaris Utama BNPB Rustian ditugaskan memimpin penanganan darurat di provinsi tersebut.
Data BNPB menyebut 174 orang meninggal serta 79 hilang akibat bencana hidrometeorologi di tiga provinsi. Selain itu, sebanyak 12 warga dilaporkan mengalami luka-luka akibat bencana tersebut.

