Medan,-Hampir 100 juta pekerjaan diperkirakan akan hilang pada tahun 2030 menurut laporan terbaru Forum Ekonomi Dunia (WEF). Dalam Future of Jobs Report 2025 di Jenewa, Swiss, Rabu (8/1/2025), WEF memproyeksikan 92 juta pekerjaan akan tergantikan.
Kemajuan teknologi, perubahan demografi, ketegangan geoekonomi, dan tekanan ekonomi global menjadi pemicu perubahan besar ini. Namun, laporan tersebut juga memberikan pandangan optimis.
WEF mencatat bahwa 170 juta peran baru akan tercipta dalam periode yang sama. Perubahan besar ini akan menghasilkan peningkatan bersih sebesar 78 juta pekerjaan secara global.
Laporan dari data lebih 1.000 perusahaan di berbagai sektor ini juga menyoroti tantangan serius berupa kesenjangan keterampilan. Hampir 40 persen keterampilan yang dibutuhkan di tempat kerja akan berubah.
Sementara, 63 persen pemberi kerja mengidentifikasi kesenjangan keterampilan sebagai hambatan utama dalam upaya transformasi bisnis. Sebagai respons, WEF menyerukan investasi mendesak dalam pelatihan ulang (reskilling) dan peningkatan keterampilan (upskilling).
Hampir 59 persen tenaga kerja global diperkirakan membutuhkan pelatihan ulang untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang akan datang. Laporan menekankan pentingnya aksi kolektif pemerintah, bisnis, dan institusi pendidikan dalam transformasi tenaga kerja yang inklusif dan adil.
WEF sendiri berkomitmen mendukung program “Reskilling Revolution”, yang bertujuan melatih ulang 1 miliar orang pada 2030. Program ini diharapkan menjadi solusi dalam menciptakan tenaga kerja global yang tangguh dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Laporan ini diharapkan menjadi panduan strategis bagi pembuat kebijakan dan pelaku bisnis dalam mempersiapkan tenaga kerjanya. Para tenaga kerja ini diharapkan mampu beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkan peluang di era teknologi yang terus berkembang.