Jakarta,- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan masih terdapat 340 kecamatan yang belum terjangkau listrik. Menurutnya, beberapa daerah seperti Papua, Maluku, dan Jawa Barat masih menghadapi keterbatasan akses listrik.
“Sekitar 6.700 dusun, kalau dikonversi ke jiwa rumah tangga, itu kurang lebih sekitar 1,3 juta rumah tangga. Kita membutuhkan anggaran kurang lebih sekitar Rp48 triliun selama lima tahun untuk kita menerangi dusun-dusun, desa-desa, dan kecamatan,” kata Bahlil saat peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).
Bahlil menambahkan bahwa banyak wilayah yang hanya mendapatkan listrik selama tiga hingga enam jam per hari. Pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan durasi akses listrik hingga mencapai 24 jam penuh, terutama di daerah-daerah terpencil.
Menteri ESDM juga menekankan pentingnya infrastruktur listrik dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Saat ini, konsumsi listrik per kapita di Indonesia berkisar 4.500-5.000 KVA.
Pemerintah menargetkan peningkatan konsumsi listrik menjadi 6.500 KVA per kapita untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen.
Lebih lanjut, ia menjelaskan Pemerintah telah menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Di dalamnya terdapat rencana penambahan kapasitas listrik sebesar 71 gigawatt dalam beberapa tahun ke depan.
Selain itu, jaringan transmisi sepanjang 48.000 kilometer akan dibangun untuk mendukung penyediaan energi. Pemerintah juga akan memberikan porsi besar hingga 60 persen kepada pihak swasta dalam pengembangan proyek ketenagalistrikan.
Untuk mendukungnya, Pemerintah telah mengalokasikan investasi sebesar 72 triliun rupiah untuk 26 proyek ketenagalistrikan di berbagai provinsi.