By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
DNABeritaDNABeritaDNABerita
  • HOME
  • MEDAN
  • HIBURAN
  • EKONOMI
  • KRIMINAL
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
  • TEKNOLOGI
  • ADVERTORIAL
  • OLAHRAGA
  • Ide Berita
  • Contact Us
Reading: WHO Sebut Penggunaan Antibiotik Berlebihan Terjadi Pada Masa Pandemi Covid-19
Share
Sign In
Aa
DNABeritaDNABerita
Aa
Search
  • HOME
  • MEDAN
  • HIBURAN
  • EKONOMI
  • KRIMINAL
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
  • TEKNOLOGI
  • ADVERTORIAL
  • OLAHRAGA
  • Ide Berita
  • Contact Us
Have an existing account? Sign In
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
NASIONAL

WHO Sebut Penggunaan Antibiotik Berlebihan Terjadi Pada Masa Pandemi Covid-19

Editor
Editor Published April 28, 2024
Share
SHARE

Jenewa,- Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan dunia menggunakan obat antibiotik berlebihan selama pandemi Covid-19. WHO mengkhawatirkan ini yang mungkin memperburuk penyebaran resistensi antimikroba (AMR) secara diam-diam.

Hanya delapan persen pasien Covid-19 di rumah sakit memiliki terinfeksi bakteri yang memerlukan antibiotik. Namun, 75 persen (tiga dari empat) pasiennya diobati dengan antibiotik ‘untuk berjaga-jaga’ jika antibiotik tersebut dapat membantu.

Penggunaannya berkisar 33 persen di Kawasan Pasifik Barat, hingga 83 persen di Kawasan Mediterania Timur dan Afrika. Penggunaannya menurun di Eropa dan Amerika seiring waktu antara tahun 2020 dan 2022, tetapi meningkat di Afrika.

Data ini diungkap di situs WHO yang diunggah Jumat (26/4/2024). Menurut WHO, penggunaan antibiotik tertinggi terjadi pada pasien Covid-19 parah atau kritis, dengan rata-rata global sebesar 81 persen.

“Ketika seorang pasien membutuhkan antibiotik, manfaatnya sering kali lebih besar daripada risiko yang terkait dengan efek samping atau resistensi antibiotik. Namun, jika tidak diperlukan, obat tersebut tidak memberikan manfaat dan menimbulkan risiko,” kata Dr Silvia Bertagnolio, Kepala Unit Pengawasan, Bukti dan Penguatan Laboratorium WHO, Divisi AMR.

“Penggunaannya berkontribusi terhadap munculnya dan penyebaran resistensi antimikroba. Data ini memerlukan perbaikan dalam penggunaan antibiotik yang rasional untuk meminimalkan konsekuensi negatif yang tidak perlu bagi pasien dan masyarakat,” katanya.

WHO mengklasifikasikan antibiotik berdasarkan klasifikasi AWaRe (Access, Watch, Reserve), berdasarkan risiko AMR. Yang mengkhawatirkan, penelitian ini menemukan bahwa antibiotik ‘Watch’ dengan potensi resistensi lebih tinggi paling sering diresepkan secara global.

Secara keseluruhan, penggunaan antibiotik tidak memperbaiki hasil klinis pasien Covid-19. Sebaliknya, ini mungkin membahayakan orang-orang yang tidak mengalami infeksi bakteri, dibandingkan mereka yang tidak menerima antibiotik.

WHO menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk meningkatkan penggunaan antibiotik yang rasional. Ini untuk meminimalkan konsekuensi negatif yang tidak perlu bagi pasien dan masyarakat.

Temuan ini didasarkan pada data Platform Klinis Global WHO untuk Covid-19. Ini adalah gudang data klinis anonim pasien Covid-19 terstandardisasi pada tingkat individu yang dirawat di rumah sakit.

Data dikumpulkan dari sekitar 450.000 pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 di 65 negara. Data itu dikumpulkan selama periode tiga tahun antara Januari 2020 hingga Maret 2023.


You Might Also Like

Gunung Marapi Sumbar Erupsi, Warga Dengar Suara Dentuman

Jumlah SIM Card yang Beredar di Indonesia Melebihi Jumlah Pupulasi Masyarakat

BPOM Berikan Izin Uji Klinis ke Tiga Vaksin TB

Gawat !!! Eks Karyawan PT Medan Canning Lapor Polres Belawan, Diduga Tak Diberi BPJS dan Dipungli

48 Persen Pengguna Internet Ternyata Anak Remaja Dibawah 18 Tahun

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.

By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Editor April 28, 2024 April 28, 2024
Share This Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Share
Previous Article MU Gagal Raih Kemenangan di Old Trafford
Next Article Konten Negatif di Indonesia : Judi Online Salip Pornografi
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest News

AMPHIBI Bersama Dinas LHK Sumut Ujicoba Mesin Pengolahan Sampah Plastik Kemasan Produsen
HOME Medan PENDIDIKAN TEKNOLOGI
Bobby Nasution Dampingi Wapres Gibran Tinjau Pelayanan Kesehatan dan Pertanian di Humbahas
Medan
Warga Humbahas Antusias Sambut Kedatangan Bobby dan Gibran
Medan
Pelindo Multi Terminal Bawa Harapan Lewat Akses Air Bersih
EKONOMI HOME
- Advertisement -
May 2025
M T W T F S S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  
« Apr    
DNABeritaDNABerita
© 2023 DNA BERITA. All Rights Reserved.
  • About
  • Contact
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
Cleantalk Pixel
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?