Singapura,- Singapura mempertimbangkan hukuman cambuk untuk kasus penipuan, karena dampak berat yang ditimbulkan. Menteri Negara untuk Urusan Dalam Negeri serta Pembangunan Sosial dan Keluarga, Sun Xueling, mengungkapkan hal ini, Selasa (4/3/2025).
Usulan tersebut muncul setelah Anggota Parlemen Tan Wu Meng menyerukan hukuman cambuk wajib bagi kasus penipuan parah. Dr Tan menegaskan, pesan tegas harus diberikan kepada para penipu dan sindikat kejahatan, dikutip dari CNA.
Pemerintah ingin memberikan hukuman yang lebih berat dan memberikan efek jera bagi pelaku penipuan. Saat ini, pedoman hukuman baru telah meningkatkan hukuman penjara bagi mereka yang memfasilitasi penipuan.
Sun Xueling juga mengumumkan peningkatan upaya deteksi aktivitas “money mule,” yaitu memindahkan uang kejahatan atas nama orang lain. Hal tersebut karena mereka menjadi jalur utama bagi penipu luar negeri, untuk mencuci uang hasil kejahatan.
Kepolisian Singapura (SPF) akan bekerja sama dengan bank untuk mendeteksi rekening yang terlibat dalam penipuan. Bank akan meningkatkan analisis penipuan dengan berbagi informasi mengenai rekening mencurigakan.
Mereka akan menerapkan langkah-langkah pendinginan terhadap aktivitas yang dianggap sebagai tanda-tanda keterlibatan dalam pencucian uang. Sun memperingatkan menyerahkan kartu SIM atau rekening bank kepada orang lain dengan tujuan mencurigakan, dapat dianggap melakukan kejahatan.
“Ini adalah kejahatan dan ada hukuman penjara bagi yang memberikan kartu SIM atau rekening bank, untuk memfasilitasi penipuan. Mengaku tidak tahu tidak akan membuat Anda bebas dari hukuman,” kata Sun.