Jakarta,- PT Pertamina Patra Niaga resmi membantah isu kelangkaan bahan bakar di wilayah Sumatra Utara. Kendala distribusi bahan bakar minyak (BBM) terjadi karena akses jalan utama terputus akibat bencana alam.
“Persoalan keterbatasan akses, bukan karena stok habis, BBM ada dan tangki di terminal terisi. Banyak pertanyaan di lapangan terkait kelangkaan BBM khususnya di Sumatra bagian utara, tidak terjadi kelangkaan BBM,” kata Area Manager Communication Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut, Fahrougi Andriani, Jumat (28/11/2025).
Fahrougi juga mencatat ada sebanyak sebelas stasiun pengisian bahan bakar terdampak bencana banjir di Sumatra Barat. Pihaknya juga melaporkan dua puluh stasiun pengisian serupa mengalami kendala operasional di Sumatra Utara.
“Ada SPBU belum beroperasi, tantangan utama kami di Sumbar seperti pesisir selatan, Pasaman Barat, dan Solok. Sumut ada Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Sibolga terdampak longsor, membuat mobil tangki terhambat,” ujarnya.
Pertamina telah mengaktifkan skema distribusi Reguler, Alternatif, dan Emergency (RAE) untuk menjamin kebutuhan energi masyarakat. Skema darurat tersebut dilakukan dengan cara mengalihkan pengisian pasokan bahan bakar ke terminal terdekat.
“Begitu akses terbuka meski jalan pelan-pelan, distribusi kami jalankan secara bertahap untuk menstabilkan kondisi SPBU stok turun. Jika jalur normal terganggu, kita alihkan ke terminal terdekat sehingga jika ada gejala penurunan, kami ambil keputusan lebih cepat,” ucapnya.
Fahrougi meminta masyarakat luas agar tidak membeli bahan bakar minyak secara berlebihan karena kepanikan. Pembelian dalam jumlah yang sangat banyak secara bersamaan justru akan memicu terjadinya antrean panjang.
Dilla, warga Bukittinggi, menyampaikan kekhawatiran mengenai potensi kelangkaan pasokan energi di wilayahnya. Antrean kendaraan roda empat sering terlihat mengular di stasiun pengisian sekitar tempat tinggal Dilla.
“Masyarakat mulai khawatir stok BBM terutama roda empat, beberapa SPBU, stoknya tidak ready. Ketika ada info BBM datang maka ada antrian panjang, sampai sore tadi antrean panjang, baik roda dua maupun empat,” kata Dilla.(dna/rripro)

