Jakarta,-Penyakit misterius menjangkiti Kongo, tepatnya di Panzi Health Zone, Provinsi Kwango. Kedutaan Besar RI di Nairobi, Kenya memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Provinsi Kwango.
“Sampai saat ini kami berkomunikasi di kantong-kantong WNI, tidak ada yang terjangkit. Panzi Health Zone jaraknya sangat jauh 700 kilo meter dari ibu kota Kongo Kinshasa,” kata Minister Counsellor/ Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Nairobi, Wisnu Lombardwinanto, Jumat (13/12/2024).
Wisnu menegaskan penyakit ini tidak meluas di wilayah lain di Kongo. Selain jarak jauh, tidak mudah untuk menuju Panzi Health Zone.
Adapun jumlah WNI di Kongo , 176 orang dengan berbagai profesi seperti pekerja kayu, pegawai perkebunan kelapa sawit dan misionaris. Mereka menetap di Kinshasa, selain itu terdapat 1.100 personel TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB.
Pasukan perdamaian tersebut tersebar di Beni, Bunia dan Goma. Wilayah tersebut sangat jauh dari Panzi Health Zone, Provinsi Kwango.
Wisnu meminta agar kerabat di Tanah Air tidak panik karena kasus tersebut trennya semakin menurun. “Ada penurunan kasus tersebut dan tidak perlu khawatir,” ujarnya.
Winsu mengatakan pertama kali penyakit misterius tersebut menjangkiti Kongo pada 24 Oktober 2024. Laporan pemerintah setempat ada 426 orang terjangkit dan 27 orang pasien meninggal di rumah sakit.
Jumlah tersebut berbeda dengan laporan dari organisasi kesehatan dunia (WHO). Catatan WHO, dampak dari penyakit misterius tersebut, 406 orang terjangkit dengan korban meninggal dunia 41 orang.
“Ini data dari 24 Oktober hingga 5 Desember 2024. Menurut WHO, 10 dari 12 terbukti malaria namun tidak menutup penyakit lainnya,” tegasnya.