Jakarta,- Pemerintah berkomitmen menurunkan angka stunting sebagai upaya jangka panjang membangun generasi Indonesia sehat dan cerdas. Kemenkes mencatat, sejak 2013 angka stunting berhasil diturunkan dari 37% menjadi 21,5% pada 2023.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk ’10 Tahun Bersinergi Membangun SDM Nasional’, Selasa (17/9/2024). Ia mengatakan, ke depan Indonesia masih ada tantangan besar, terutama dalam mencapai target stunting di bawah 20% sesuai standar WHO.
Namun, Dante optimistis, dengan intervensi tepat sasaran. Maka target penurunan stunting dapat tercapai dalam beberapa tahun mendatang.
“Penurunan angka stunting ini menjadi prioritas. Karena berkaitan langsung dengan perkembangan otak dan fisik anak,” katanya.
Pemerintah, kata dia, terus memperbaiki akses gizi yang lebih baik dan memperluas layanan kesehatan ibu dan anak. Serta memastikan posyandu dan puskesmas dapat menjalankan fungsinya dengan optimal.
Salah satu tantangan besar dalam sektor kesehatan Indonesia adalah rasio dokter yang tak sebanding dengan jumlah penduduk. Menurut Dante, Indonesia saat ini telah memiliki sekitar 150 ribu dokter umum atau rasionya 0,47 dokter per 1.000 penduduk.
“Ini jauh di bawah standar WHO yang menyarankan 1 dokter per 1.000 penduduk,” ujarnya. Menurutnya, dengan jumlah penduduk Indonesia 280 juta jiwa, maka saat ini masih ada kekurangan sekitar 120.000 dokter umum untuk mencapai rasio ideal.
Ia juga menekankan pentingnya pemerataan dokter spesialis, dengan 59% dari mereka saat ini masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. “Selain itu, pemerintah telah menyalurkan lebih dari 10.000 nakes ke daerah-daerah terpencil dan kepulauan, namun ini masih belum cukup,” katanya.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah membuka lebih banyak kuota bagi pendidikan dokter umum dan dokter spesialis. Serta memberikan beasiswa khusus bagi putra-putri daerah yang bersedia kembali mengabdi di daerah asalnya.
Kemenkes juga menyediakan beasiswa dan tunjangan bagi dokter yang bersedia mengabdi di daerah-daerah dengan kebutuhan tinggi. Ia sadar bahwa pembangunan SDM berkualitas tidak hanya bertumpu pada pendidikan semata, tetapi juga membutuhkan kesehatan yang baik.
Dengan berbagai upaya yang terus gencar dilakukan di bidang kesehatan. Indonesia diharapkan dapat bergerak maju menuju generasi yang lebih sehat, produktif, dan berdaya saing.