Yogyakarta,- Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengerahkan tim khusus untuk memantau kondisi terkini aktivitas Gunung Semeru. Tim itu terdiri dari para ahli gunung api serta tim operasional drone dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, Priatin Hadi Wijaya, dikutip Sabtu (22/11/2025). Langkah ini dilakukan seiring status Semeru yang saat ini menjadi satu-satunya gunung api berstatus Awas (Level 4) di Indonesia.
Ia mengatakan penguatan tim pemantau di lapangan sangat diperlukan. Mengingat, aktivitas vulkanik Semeru masih tinggi.
“Tim ahli kami sudah di lapangan. Ada delapan orang, terdiri dari empat ahli gunung api PVMBG dan empat orang tim drone dari BPPTKG,” ujar Hadi
Ia menyebut penggunaan teknologi drone sangat krusial untuk mengamati kondisi bukaan kawah, tumpukan material. Serta potensi jalur aliran lahar dingin yang sulit diakses melalui pengamatan darat.
Selain dukungan teknologi, PVMBG juga memperbantukan dua pengamat gunung api senior yang biasa bertugas di Gunung Ijen dan Gunung Bromo. Guna memperkuat pemantauan di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru.
“Harapan kami, tambahan personel ini dapat memperkuat teman-teman di Pos Pengamatan Gunung Api Semeru. Khususnya, dalam memberikan data real time dan edukasi yang tepat kepada masyarakat,” kata Hadi.
PVMBG saat ini memantau 69 gunung api aktif secara real time di seluruh Indonesia. Selain Semeru yang berstatus Awas (Level 4), dua gunung berstatus Siaga (Level 3) yaitu Gunung Lewotobi dan Gunung Merapi.

