Medan,-Melonjaknya harga beras di musim kemarau, tergantung perbandingan jumlah permintaan dan penawaran di pasar. Meski begitu, musim kemarau dinilai sangat mempengaruhi suplai beras di Indonesia.
“Suplai itu ada dua, dari dalam negeri dan impor (luar negeri), sedangkan permintaan relatif lebih stabil gitulah. Tentunya apabila produksi bermasalah, pastinya akan impor,” kata Dosen Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Amzul Rifin, Selasa (21/5/2024).
Dalan menjaga stabilitas harga di musim kemarau, Amzul mengatakan, pemerintah harus pandai menyetok beras. Pemerintah melalui Bulog, harus pandai stok beras dalam waktu setahun.
“Dalam setahun itu kita panen tiga kali, musim pertama itu (bisa stok beras) sekitar 60 persen. Musim (panen) kedua sekitar 30 persen, musim ketiga sekitar 10 persen,” ucapnya.
Oleh sebab itu, Amzul menekankan, pentingnya pemerintah memiliki stok yang cukup untuk kebutuhan nasional. Kalau produksi dalam negeri kurang atau stok habis, pastinya akan dilakukan impor.
“Jadi memang kita harus punya stok, stok itu dari petani dalam negeri atau impor. Jadi lihat, bagaimana dari dalam negeri, atau dari impor, apakah stok masih ada atau tidak,” ujarnya.
I enjoyed the wit in this article! For more on this, visit: READ MORE. What do others think?