Jakarta,-Ledakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11) siang ini berasal dari dalam masjid yang terletak di lingkungan sekolah. Aparat gabungan dari TNI, polisi, Brimob dan Tim Penjinak Bom berada di lokasi untuk melakukan sterilisasi. Sekolah dikosongkan selama aparat melakukan penyisiran untuk memastikan keamanan.
Gunawan melaporkan ada setidaknya delapan korban luka akibat ledakan ini, termasuk pelajar. Sebagian ada yang dibawa ke rumah sakit.
Menurut Gunawan, SMA 72 terletak cukup jauh dari kompleks permukiman warga. Ledakan di masjid sekolah terjadi sekitar pukul 12.15 WIB atau saat rangkaian salat Jumat. “Ledakan diduga dari sound system yang digunakan saat salat Jumat,” kata dia.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan terduga pelaku ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara masih berstatus pelajar. Diduga pelaku masih dari lingkungan SMAN 72 Jakarta dan berusia 17 tahun.
“Informasi sementara masih dari lingkungan sekolah. Iya (Pelajar),” kata Kapolri dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025).
Kapolri mengatakan pihak Densus 88 masih mendalami identitas pelaku dan lingkungan termasuk rumah pelaku. Densus juga akan mendalami motif pelaku melakukan tindakan teror termasuk dugaan bullying.
“Untuk saat ini, salah satu yang dari yang saat ini melakukan operasi terduga pelaku, dan untuk motif memang saat ini sedang kita dalami. Berbagi macam informasi, tentunya akan kita kumpulkan supaya menjadi satu informasi yang bulat pada saat diinformasikan,” ujarnya.
Polisi juga akan mendalami senjata yang dipergunakan pelaku dalam melakukan aksi teror. Pihaknya akan menyampaikan temuan-temuan di lapangan.
“Kita temukan jenis senjatanya senjata mainan, ada tulisan-tulisan tertentu. Itu juga menjadi bagian yang kita dalami untuk mendalami motif bagaimana yang bersangkutan kemudian merakit dan kemudian melaksanakan aksinya,” katanya menegaskan.
“Semuanya akan kita jelaskan setelah semua informasi-informasi. Temuan-temuan di lapangan, hasil penyelidikan, dan penyidikan lebih lanjut lengkap,” ujarnya menerangkan.
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan keprihatinan atas insiden tersebut. Presiden Prabowo Subianto meminta agar ada penanganan cepat untuk korban luka.
“Ini merupakan keprihatinan kita kembali terjadi hal yang tidak kita inginkan. Beliau tadi pertama bereaksi untuk prioritas ke korban penanganan korban,” kata Menteri Prasetyo.
Presiden Prabowo mengatakan insiden ledakan di SMAN 72 menjadi peringatan agar waspada. Kemudian memunculkan kembali sikap peduli dengan lingkungan sekitar.
“Beliau tadi menyampaikan bahwa ini menjadi peringatan untuk kita semua bahwa marilah kita sekali lagi saling waspada. Saling peduli terhadap lingkungan, peduli terhadap sekitar kita,” ujarnya.

