Jakarta,- Kepala BPBD Solok, Irwan Effendi mengatakan korban longsor di area tambang Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok total 25 orang, Sabtu (28/9/24). Rinciannya 14 korban meninggal dunia dan 11 orang luka-luka.
“Sempat diupdate kemarin ada 13 orang, dua orang korban dengan kondisi luka berat. Mereka dievakuasi hari ini, satu diantaranya meninggal dunia,” kata Irwan.
Hari ini, lanjutnya, masih dalam proses evakuasi korban yang ke-24 dan ke-25. Tim gabungan telah menjemput sejak pukul 8 pagi hingga malam ini, kurang lebih sudah hampir 10 jam namun belum sampai ke posko.
“Ini menandakan begitu beratnya medan di sana. Padahal banyak unsur yang terlibat dalam proses evakuasi,” ujarnya.
Dijelaskannya, tim gabungan terdiri dari berbagai unsur seperti Polri, TNI AD, TNI AU, Basarnas, Pemadam Kebakaran, Perangkat Desa, Perangkat Kecamatan, ORARI dan masyarakat. Begitu banyak unsur yang terlibat namun masih membutuhkan waktu lama untuk proses evakuasi.
“Total tim gabungan kurang lebih ada 140 orang, sementara korban yang dibawa dua orang saja. Itupun masih membutuhkan waktu yang sangat lama untuk tiba ke posko,” katanya mengungkapkan.
Ia mengakui data korban longsor masih dinamis dikarenakan keadaan di lokasi yang serba sulit. Selain medan yang berat, tidak ada sinyal, perjalanan yang jauh dan harus ditempuh dengan berjalan kaki.
“Bagi masyarakat di sini dan penambang mungkin hanya butuh 4 jam. Namun bagi kami dan orang awam yang baru ke lokasi, membutuhkan waktu 6 jam dan ketika membawa korban bisa sampai 10 jam,” katanya.