Humbang Hasundutan,-Korban banjir bandang dan longsor di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara berharap pemerintah memberikan lahan atau rumah baru. Hingga saat ini belum ada kabar, apakah Pemerintah akan mengganti rumah dan lahan yang hancur.
“Kami sekarang bingung, rumah kami sudah hancur. Mau kemana lagi? menempati lokasi ini sudah dilarang,” ujar Paidar Sinaga, salah satu korban Selasa (9/12/2025).
Dia mengatakan saat ini dirinya dan 40 Kepala Keluarha (KK) lainnya mengungsi. Awalnya menempati tenda di posko pengungsian, namun tanahnya basah sehingga tidak bisa ditiduri lalu dipindahkan ke rumah kerabat.
“Kami mengungsi dibagi dua kelompok pada bangunan rumah milik kerabat. Sudah tidak tinggal di tenda lagi,” kata dia.
Selanjutnya, sambung Paidar, dirinya dan pengungsi lainnya akan dipindahkan. Belum ada kepastian dari pemerintah untuk selanjutnya bermukim.
“Tempo hari datang kesini Kepala BNPB untuk meneliti struktur tanah ini apakah ini masih bisa ditempati atau tidak. Tapi sampai sekarang, masih belum ada hasilnya,” ucap Paidar.
Dia menyatakan apabila memang lokasi awal tempat tinggal sudah tidak bisa ditempati, maka dimohonkan mendapatkan lahan baru. Paidarpun berharap semoga saja pemerintah dapat membangun rumah yang baru untuk ditinggali.
“Walaupun sampai saat ini belum ada janji memberikan rumah baru kepada kami. Tapi minimal kami diberi tanah agar kami dapat buat pondok untuk bermukim selanjutnya,” ujarnya.
Salah satu pengungsi Posko Batunagodang dari Desa Saur Paringi, Jojor Mauli berharap serupa dapat bantuan rumah dari pemerintah. Pasalnya, rumahnya sudah hancur akibat banjir bandang dan longsor.
“Sejauh ini belum ada pernyataan dari pemerintah kepada dirinya dan para pengungsi lainnya soal bantuan rumah baru. Tapi kami mohon dan meminta bantuan itu (rumah, Red),” ucapnya.

