Tokyo,- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo telah memfasilitasi penjemputan dan pemulangan seorang WNI nelayan bernama Jufri Mokodompis. Nelayan asal Bitung, Sulawesi Utara itu ditemukan hanyut di perairan Filipina akibat badai.
Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Tokyo, Maria Renata Hutagalung mengatakan bahwa KBRI Tokyo akan selalu mengupayakan secara maksimal. Khususnya, langkah-langkah pelindungan bagi WNI di Jepang,
“Dengan mengedepankan prinsip kolaborasi dengan berbagai pihak, KBRI akan terus mengupayakan upaya pelindungan terhadap WNI di Jepang. Dalam hal ini Sdr. Jufri,” kata Maria dalam keterangan tertulis yang diterima RRI.co.id, Selasa (12/8/2025) malam.
Menurut Maria, pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan dukungan yang diberikan oleh pihak otoritas Jepang. Sehingga, proses kepulangan Jufri Mokodompis dapat dilakukan dengan baik.
Setelah seluruh pengurusan dokumen selesai dan pengecekan kesehatan, KBRI memfasilitasi kepulangan Jufri Mokodompis. Kembali ke tanah air pada 12 Agustus 2025 melalui Bandara Internasional Haneda di Tokyo.
“Ketibaan Sdr. Jufri di Indonesia akan dikoordinasikan oleh Dit. PWNI Kementerian Luar Negeri melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Sam Ratulangi di Manado,” ujarnya.
Diketahui, Jufri Mokodompis adalah seorang nelayan asal Bitung, Sulawesi Utara, yang mencari nafkah dengan menjaga rumpon di laut.
Pada 17 Juli 2025, terjadi badai besar sehingga rumpon Jufri Mokodompis hanyut terbawa arus. Nelayan tersebut terus mencoba mencari pertolongan melalui radio, namun bantuan belum juga datang akibat cuaca yang tidak memungkinkan.
Setelah 11 hari hanyut, Jufri Mokodompis ditemukan di perairan Filipina oleh kapal “Asia Endeavor” yang berlayar menuju Jepang. Kapal tersebut kemudian melakukan kontak dengan Japan Coast Guard dan Bakamla.
Mendapat laporan dari Japan Coast Guard atas ditemukannya Jufri Mokodompis, KBRI Tokyo segera melakukan penjemputan saat kapal merapat di Pelabuhan Chiba pada 2 Agustus 2025.

