By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
DNABeritaDNABeritaDNABerita
  • HOME
  • MEDAN
  • HIBURAN
  • EKONOMI
  • KRIMINAL
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
  • TEKNOLOGI
  • ADVERTORIAL
  • OLAHRAGA
  • Ide Berita
  • Contact Us
Reading: Ingat !, Kebiasaan Sisakan Makanan Sebabkan Perubahan Iklim
Share
Sign In
Aa
DNABeritaDNABerita
Aa
Search
  • HOME
  • MEDAN
  • HIBURAN
  • EKONOMI
  • KRIMINAL
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
  • TEKNOLOGI
  • ADVERTORIAL
  • OLAHRAGA
  • Ide Berita
  • Contact Us
Have an existing account? Sign In
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
NASIONAL

Ingat !, Kebiasaan Sisakan Makanan Sebabkan Perubahan Iklim

Editor
Editor Published September 7, 2024
Share
SHARE

Jakarta,- Kebiasaan masyarakat yang tidak menghabiskan makanan disebut dapat memberi dampak buruk terhadap lingkungan. Sisa makanan yang dibuang, dapat menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Menumpuknya sampah makanan yang masuk kategori sampah organik, dapat mengeluarkan gas metana. Gas ini akan menyebabkan efek rumah kaca,” kata Manajer Kampanye Polusi dan Perkotaan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Abdul Ghofar, Rabu (4/9/2024).

Sampah organik, sebut Ghofar, jumlahnya mencapai 50 sampai 60 persen dari keseluruhan sampah yang dibuang ke TPA. Sampah kategori sisa makanan, jumlahnya mencapai 40 persen dari sampah organik tersebut.

Disebutkan, menumpuknya sampah makanan juga menyebabkan TPA mengalami kelebihan kapasitas. Akibatnya, tumpukan sampah ini dapat menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan di sekitarnya.   

“Saat musim kemarau, TPA rawan terbakar karena tumpukan gas metana. Sementara saat musim hujan, menyebabkan pencemaran air dan tanah, yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat,” ucapnya.

Ghofar mengajak masyarakat menyadari dampak buruk dari kebiasaan membuang makanan ini. Hal ini karena isu terkait sampah makanan merupakan isu prioritas yang menjadi penyebab perubahan iklim.

“Isu perubahan iklim, tidak hanya soal deforestrasi dan penggunaan energi fosil saja. Karena ternyata sampah menjadi penyumbang emisi terbesar ketiga,” ujarnya.  

You Might Also Like

Awas !!! Ada Lokasi Longsor, di Jalan Lintas Rokan IV Koto Banjar Datar

Waspada !!! Longsor di Jln Taput – Sibolga

Peduli Korban Banjir, Pelindo Regional 1 Berangkatkan Relawan dan Salurkan Bantuan ke Aceh Tamiang

KBRI Fasilitasi Pemulangan Puluhan WNI dari Myanmar

Pemprov Sumut Rapat Koordinasi Bantuan Bencana, Pelindo Regional 1 Pastikan Kesiapan Pelabuhan Belawan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.

By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Editor September 7, 2024 September 7, 2024
Share This Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Share
Previous Article Sergai Siap Amankan dan Sukseskan Kirab Api PON XXI
Next Article Ditahan Indonesia di Kandang, Ini Alasan Roberto Mancini
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest News

Polisi Umumkan Satu Tersangka Pembalakan Liar di Sumut, Identitas Dirahasiakan
KRIMINAL
Awas !!! Ada Lokasi Longsor, di Jalan Lintas Rokan IV Koto Banjar Datar
HOME KRIMINAL NASIONAL
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat,Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
Medan
Wali Kota Medan Bertemu Warga Medan Kota, Masalah Banjir, Keamanan, Hingga Investasi Menjadi Sorotan Utama
Medan
- Advertisement -
December 2025
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  
« Nov    
DNABeritaDNABerita
© 2023 DNA BERITA. All Rights Reserved.
  • About
  • Contact
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
Cleantalk Pixel
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?