Jakarta,- Dokter spesialis penyakit dalam RSUD Buleleng, Bali, Putu Arya Nugraha meminta masyarakat berpola hidup sehat untuk menghindari terkena hepatitis. Pasalnya, kata dia, penyakit hepatitis, terutama B dan C, memiliki resiko kematian cukup tinggi.
Apa yang disampaikan Arya beralasan jika melihat data dari Kementerian Kesehatan RI. Dimana Kemenkes menyebut di Indonesia diperkirakan ada sekitar 20 juta orang menderita hepatitis dengan prevalensi tertinggi pada kasus hepatitis B.
Sementara itu, menurut data BPJS Kesehatan, 2.159 orang meninggal karena sirosis dan kanker hati. Dimana kanker hati merupakan dampak dari hepatitis kronis yang biasanya dialami orang dengan hepatitis B pada stadium lanjut, pada 2022.
Arya mengatakan, hepatitis B merupakan penyakit hati menular yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Virus ini, katanya, merupakan salah satu tipe dari banyak virus yang menyerang hati.
“Infeksi virus ini disebabkan oleh HBV. Virus ini ditularkan dari orang ke orang melalui darah, air mani atau hubungan seksual, atau cairan tubuh lainnya. Penyakit ini tidak menyebar melalui bersin atau batuk,” katanya, Minggu (28/7/2024).
Dia mengungkap kenapa banyak orang Indonesia baru ketahuan terkena hepatitis begitu dalam kondisi yang sudah beresiko tinggi. Menurutnya, hal ini tidak lepas dari kebiasaan orang Indonesia kalau sudah sakit parah baru berobat.
Padahal katanya, langkah terpenting adalah pencegahana dan deteksi awal. Pencegahan, ujarnya, bisa dilakukan dengan upaya hidup lebih sehat.
“Sementara deteksi awal bisa dangan pemeriksaan kesehatan rutin atau check up rutin,” katanya.
Setiap 28 Juli menjadi peringatan Hari Hepatitis Sedunia. Dikutip dari laman resmi WHO, Hari Hepatitis Sedunia atau World Hepatitis Day ditetapkan tepat pada hari ulang tahun dari penemu virus hepatitis B yaitu, Profesor Baruch Samuel Blumberg.
Tujuan dari penetapan World Hepatitis Day adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat dunia tentang virus hepatitis dengan berbagai penyebab dan dampaknya. Peringatan ini menjadi kesempatan dalam mendorong adanya kepedulian serta partisipasi aktif dalam menangani virus ini secara global.
Tema peringatan Hari Hepatitis Sedunia 2024 adalah “Bersama Lawan Hepatitis, Sekarang”.
Ada lima jenis virus hepatitis, yakni tipe A, B, C, D, dan E. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 354 juta orang di seluruh dunia hidup dengan hepatitis B atau C dan setiap tahun ada satu juta orang meninggal karena hepatitis.
WHO pada 2020 mengeluarkan resolusi bahwa penyakit hepatitis menjadi salah satu penyakit prioritas yang harus ditangani oleh negara-negara di dunia. Namun, sulitnya mendeteksi penyakit ini menjadi tantangan yang harus diatasi karena biasanya pasien hepatitis diketahui ketika kondisinya sudah tingkat lanjut.