Jakarta,- Indonesia agar mewaspadai penyebaran Covid-19 varian KP.1 dan KP.2. Saat ini, Covid-19 varian KP.1 dan KP.2 sedang menyebar di Singapura.
Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan terjadi peningkatan kasus Covid-19 selama 28 April – 11 Mei 2024. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan varian tersebut merupakan subvarian turunan Omicron JN.1.
“Pemerintah Singapura melaporkan proporsi sublineage didominasi oleh sublinegae KP.1 dan KP.2. Belum ada indikasi, baik di global ataupun di lokal Singapura, bahwa dua subvarian ini menjadi lebih menular ataupun menjadi lebih dapat menyebabkan sakit berat, dibandingkan dengan varian yang lainnya,” kata Syahril di Jakarta, Rabu (22/5/2024).
Rata-rata kasus yang masuk rumah sakit di Singapura mengalami kenaikan dari 181 kasus menjadi 250 kasus. Namun, rerata kasus yang masuk ICU harian tetap rendah, sekitar 2-3 kasus.
Secara global, subvarian JN.1 telah mendominasi di sebagian besar negara yakni 54,3 persen. Secara lokal, varian KP.1 dan KP.2 saat ini mencapai lebih dari dua per tiga kasus Covid-19 di Singapura.
Hingga 3 Mei 2024, WHO telah mengklasifikasikan KP.2 sebagai Variant Under Monitoring (VUM). Meski begitu, tidak ada indikasi kedua varian itu lebih mudah menular dan menyebabkan keparahan.
Sementara itu, varian KP yang terdeteksi di ASEAN tidak hanya bersirkulasi di Singapura. Varian ini juga ditemukan juga di Malaysia, Thailand, dan Kamboja.
“Sampai Mei 2024, kasus Covid-19 yang beredar di Indonesia didominasi oleh subvarian Omicron JN.1.1, JN.1, dan JN.1.39. Kalau subvarian KP, belum ditemukan,” ucap Syahril.