Jakarta,-Bendahara Umum Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Ahmad Soleh mengatakan, harga bawang merah jauh di bawah harga pokok produksi. Kondisi ini, membuat petani bawang merah di seluruh Indonesia mengalami kesulitan.
“Harga bawang merah di angka Rp16.000 itu masih terbilang murah, karena masih jauh di bawah BEP tingkat petani. idealnya harga minimum harus mencapai Rp20.000 agar mereka bisa menikmati hasil jerih payahnya,” Kata Ahmad, Sabtu (12/10/2024)
Selama tiga bulan terakhir, kata Ahmad, harga bawang merah mengalami penurunan. Penurunan tersebut, akibat perubahan cuaca dan musim serta overproduksi bawang merah.
“Kerap terjadi antara bulan Juni hingga September (2024), di musim kemarau, BEP bisa berada di angka Rp15.000. Sementara di musim hujan bisa mencapai Rp18.000,” ucapnya.
Ahmad juga menyoroti disparitas harga yang signifikan antara petani dan konsumen. ia menjelaskan, panjangnya rantai distribusi dan biaya transportasi menyebabkan harga di tingkat konsumen mencapai Rp30.000 per kilogram.
APMI berharap untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah dan seluruh stakeholder perlu bekerja sama dalam mencari solusi jangka panjang. seperti pemendekan rantai pasok, pengembangan varietas unggul, dan stabilisasi harga pasar.