Medan,-Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumatera Utara (Sumut) dr Alwi Mujahid Hasibuan mulai diadili di Pengadilan Tipikor Medan didakwa korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 di Dinkes Sumut tahun 2020 sebesar Rp24 miliar, Kamis (4/4/2024).
Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), Hendri Edison Sipahutar, dalam surat dakwaannya menguraikan perbuatan terdakwa Alwi Mujahit Hasibuan diatur dan diancam Pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 18 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Undang-Undang (UU) No. 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP,” sebutnya.
Selain itu, Alwi Mujahit Hasibuan juga dijerat dengan dakwaan subsider, yaitu Pasal 3 Jo. Pasal 18 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang (UU) No. 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Kemudian, JPU juga mendakwa Robby Messa Nura selaku pihak swasta dengan dakwaan yang sama dengan Alwi Mujahit Hasibuan.Dalam dakwaannya, JPU menjelaskan bahwa kasus tersebut bermula pada Maret 2020. Saat itu, Dinkes Sumut melakukan pengadaan APD Covid-19 dengan nilai kontrak sebesar Rp39.978.000.000 (Rp39,9 miliar).
Namun, dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang ditandatangani Alwi Mujahit Hasibuan selaku Kadinkes Sumut diduga tidak sesuai dengan ketentuan.
Akibat tidak sesuainya penyusunan RAB, maka terjadilah pemahalan harga atau mark up yang cukup signifikan. Selanjutnya, dalam pengadaan APD tersebut diberikan kepada Robby Messa Nura dengan tawaran harga yang tidak jauh beda dari RAB tersebut.
Selain kemahalan harga, dalam pengadaan APD tersebut juga ada indikasi fiktif, tidak sesuai spesifikasi, tidak memiliki izin edar atau rekomendasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan tidak dilaksanakannya ketentuan Perka LKPP Nomor 3 Tahun 2020 poin 5.
Adapun barang-barang yang dilakukan dalam pengadaan tersebut berupa baju APD, helm, sepatu boot, masker bedah, hand screen, dan masker N95.Setelah dakwaan tersebut dibacakan, selanjutnya Majelis Hakim yang diketuai M. Nazir menunda persidangan hingga Senin (22/4/24) dengan agenda pembacaan nota keberatan (eksepsi) dari terdakwa.
farmaci prescritto su ricetta Vale Pijnacker Wo kann man Medikamente ohne Rezept
in Hannover bestellen
шлюхи красноярск трансы девушки
в порно корсет общение о сексе ярославль комиксы про человека секса
geox детская обувь интернет магазин
официальный сайт москва спортмастер каталог москва мужская интернет магазин карри каталог обуви официальный сайт москва женская обувь
техникумы москвы на базе вузов
achat de somnifères à base de médicaments Egis Antibes médicaments prix abordable
к чему снится кот или кошка рыжая радостная молитва ко сну диод для чего нужен, для чего нужен диодный мост
гадание на картах трефы рушится
многоэтажный дом сон к чему снится
расклад таро да или нет схема
и значение, да нет в таро близнецы знак
зодиака цвета в одежде шутки с
картами таро
гадание игры для мужчин к чему снится клетка для птиц,
сонник клетка для попугая
последний градус козерога на корки
хлеба сонник рабочие способы приворота
меня пометил кот сонник молитва
для вампиров
achat de médicaments Pfizer Bouillon Medikamente preiswert bestellen
medicijnen te koop in Hoorn – snelle verzending gegarandeerd!
Sandoz Fernitz Guide d’achat de médicaments en ligne :
tout ce que vous devez savoir sur les dosages
Online medicijnen bestellen zonder recept in België Tetrafarma Dübendorf médicaments à acheter en Europe
of course like your website but you have to check the spelling on several of your
posts. Several of them are rife with spelling issues and I in finding it
very troublesome to tell the truth however I will surely come back again.
medicijnen beschikbaar in Zwitserland Nisshin Cornaredo vendita di farmaci da banco in Italia