Mindanao,-Sebuah bom menewaskan sedikitnya empat warga Filipina yang terjadi saat misa Katolik, Minggu (3/12/2023) pagi. Ledakan terjadi di gedung gimnasium Universitas Mindanao, Filipina, seperti dikutip dari The Guardian.
“Saya mengutuk keras tindakan tidak masuk akal dan paling keji yang dilakukan oleh teroris asing. Ekstremis yang melakukan kekerasan terhadap orang yang tidak bersalah akan selalu dianggap sebagai musuh bagi masyarakat kita,” kata Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr.
Ledakan di Marawi ini terjadi setelah pembunuhan 11 kombatan dalam operasi militer Jumat (3/12/2023) di Maguindanao del Sur. Lokasi ini berjarak 200 km dari tempat ledakan.
Marcos meminta agar masyarakat tetap tenang. Ia mengatakan telah menginstruksikan kepolisian nasional dan angkatan bersenjata untuk memastikan perlindungan dan keselamatan warga sipil.
Komandan militer regional Mayjen Gabriel Viray III mengatakan sedikitnya empat orang tewas akibat ledakan tersebut, termasuk tiga wanita. Sementara, 50 lainnya dibawa ke dua rumah sakit untuk perawatan, sebagian besar luka ringan.
Pasukan Angkatan Darat dan polisi segera menutup daerah tersebut, melakukan penyelidikan awal, serta memeriksa kamera keamanan. Mereka mencari indikasi siapa yang mungkin bertanggung jawab atas serangan tersebut.
“Saat ini kami berada dalam kewaspadaan tinggi. Dan pasukan kami tetap waspada di saat kami menentukan motif dan mengidentifikasi pelaku untuk benar-benar memastikan siapa dalang di baliknya,” kata Viray.
As long as there is a network, remote real – Time recording can be performed without special hardware installation.