Medan, – Untuk pertama kalinya, Anugerah Musik Medan (AMM) 2023 digelar di Kota Medan Sumatera Utara. AMM 2023 Kota Medan pun menjadi pilot project di Indonesia.
Soalnya, baru pertama kali anugerah musik digelar di tingkat kabupaten kota di Indonesia. Makanya, AMM 2023 ini pun menjadi pilot project di Indonesia.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Yuda Setiawan di sela- sela acara Road to AMM 2023 di Kafka Space, Jalan Dr Mansyur, Medan, Sabtu (4/11/2023).
“Anugerah Musik Medan 2023 ini dibuat Walikota Medan, Bobby Nasution untuk membuat ekosistem khususnya di bidang musik di Medan. Tujuannya, agar lebih bisa bersaing di tingkat nasional dan internasional,” jelas Yuda Setiawan.
Dengan adanya AMM 2023 ini, Yuda Setiawan menambahkan, ekosistem musik di Kota Medan jadi terbentuk. Karena, Kota Medan tidak kekurangan musisi, baik itu penyanyi, musisi maupun pencipta lagu.
Tapi sayang, selama ini belum terbentuk ekosistemnya.
“Makanya, digelarlah AMM 2023 ini, untuk memberikan award kepada vokalis, pemain musik, pencipta lagu hingga produser musik dan lainnya,” paparnya.
Lebih lanjut Yuda Setiawan menambahkan dari 169 karya musik yang mendaftar ke AMM 2023, sebanyak 52 karya yang masuk ke dalam nominasi. Inilah yang akan dinilai oleh para dewan juri di Road to AMM 2023 yang digelar di Kafka Space dan berikutnya di Manhattan Hotel, Medan.
“Nantinya, akan kita ambil 14 karya terbaik pada saat AMM 2023 yang akan digelar di JW Marriot Hotel Medan, yang terdiri dari penyanyi wanita/pria terbaik, pencipta lagu terbaik, pembuat lagu terbaik dan grup band terbaik,” pungkasnya.
Diketahui, AMM 2023 dilaksanakan Dinas Pariwisata Kota Medan dengan menggandeng Persatuan Artis, Penyanyi, Pencipta Musik Republik Indonesia (PAPPRI) Kota Medan.
Ketua PAPPRI Kota Medan, DR Sayed Faisal SH MH mengatakan dengan adanya AMM 2023 ini akan menjadikan Kota Medan kembali barometer musik di Indonesia. Soalnya, dunia musik Kota Medan pernah berjaya di tahun 1970 an.
“Yang saya pikirkan, bagaimama musisi Medan yang kreatif bisa dihargai. Karena, musisi di Kota Medan hilang begitu saja karena ekosistemnya belum terbangun,” ungkapnya.
Sayed Faisal menambahkan, dengan adanya AMM 2023, maka karya- karya musik di Kota Medan akan diapresiasi. Dengan begitu, para musisi di Kota Medan aka terus berkarya.
“Ketika kita mendapatkan walikota yang berpikiran kreatif maka kita merasa sangat terbantu. Soalnya, belum ada kabupaten kota lain yang berpikiran membuat ajang seperti ini,” ujarnya.
Sayed menambahkan, tidak heran jika PARPPI Pusat menilai AMM 2023 ini sebagai pilot project di Indonesia, karena anugerah musik ini baru petama kali digelar di tingkat kabupaten kota di Indonesia.
“Medan juga punya kemampuan seperti itu. Medan juga punya skill musik yang luar biasa. Ada banyak benih- benih musik dari Medan tapi gak ditangani secara profesional. Atas dasar itulah, AMM 2023 ini digelar,” pungkasnya.***