Jakarta,-Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin meminta Kementerian Perhubungan agar layanan umrah tak terpusat di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) saja. Melainkan membagi trafik layanan umrah ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kerta Jati di Majalengka.
Awaludin mengatakan, pembagian trafik tersebut untuk menopang beroperasi penuhnya BIJB Kertajati mulai akhir bulan ini. Sebab, jika trafik umrah di Bandara Soekarno Hatta dapat dibagi meski hanya 15 hingga 20 persen, maka dipastikan BIJB Kertajati bakal hidup.
“Kami sudah menyampaikan ke Kemenhub agar membagi trafik umrah dari Bandara Soetta ke BIJB Kertajati. Pasar umrah di Jawa Barat, khususnya wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) sangat besar,” kata Awaluddin, Kamis (12/10/2023).
Karena itu, sambung Awaluddin, pihaknya berharap sebagian trafik umrah di Bandara Soekarno Hatta dapat dialihkan ke BIJB Kerta Jati. Terutama bagi warga Ciayumajakuning, Subang, dan Sumedang.
“Apabila dialihkan 15-20 persennya, setahun kira-kira 150-170 ribu jemaah umrah terbang dari BIJB Kertajati,” ujarnya.
Awaluddin mengklaim BIJB Kertajati sudah terbukti mumpuni melayani penerbangan ribuan jemaah haji pada tahun ini, bahkan bakal menjadi embarkasi jemaah haji Jawa Barat pada tahun depan. Hal tersebut menjadi bukti nyata kesiapan seluruh sarana dan prasarana BIJB Kertajati dalam melayani penerbangan ke Tanah Suci.
Namun, pihaknya mengakui, pengalihan sebagian trafik umrah dari Bandara Soekarno Hatta ke BIJB Kertajati harus dibahas bersama sejumlah stakeholder, termasuk Kemenhub dan Kemenag. “Jadi, konsepnya memang harus kolaborasi untuk membesarkan BIJB Kertajati ini,” ucapnya.