Jakarta,-Sebanyak 2,1 miliar orang di dunia diperkirakan mengalami presbiopia atau mata tua pada tahun 2030. Kondisi ini mengancam masyarakat global yang telah memasuki usia 40 tahun ke atas.
Dokter Spesialis Mata Jakarta Eye Center (JEC) Nashrul Ihsan menyampaikan hal tersebut pada Kamis (7/8/2025). Ia menjelaskan presbiopia merupakan gangguan penglihatan akibat penurunan fungsi lensa mata.
Gejala presbiopia ditandai dengan kesulitan melihat objek dari jarak dekat secara jelas. Menurut Nashrul, penyebab utama gangguan ini adalah faktor usia yang membuat lensa kehilangan kemampuan akomodasi.
“Kemampuan ini yang beransur-ansur hilang setelah umur 40 tahun,” ujarnya dalam acara “Merdeka dari Kacamata di Usia Emas” di Auditorium Istiantoro JEC, Jakarta.
Meskipun tidak berbahaya, presbiopia dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama bagi pekerja aktif. Nashrul menambahkan penggunaan kacamata progresif bukanlah solusi ideal untuk jangka panjang.
“Misalnya bagi seorang supir, itu sangat berbahaya. Sebagian orang juga mungkin tidak nyaman menggunakan kacamata bantu, karena harus lepas pasang,” ujarnya.
Nashrul mengimbau masyarakat segera berkonsultasi apabila mengalami gejala presbiopia. Ia menekankan penggunaan kacamata yang tidak sesuai resep dapat memperburuk kondisi penglihatan.

