Jakarta,- Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peran krusial dalam perekonomian Indonesia dalam Produk Domestik Bruto (PDB) negara. Kontribusi signifikan ini menjadikan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional
Demikian disampaikan Ahli Utama Pengembang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), Hanung Harimba Rachman, Senin (09/09/2024). “Menyumbang PDB di Sektor UMKM proyeksi kita sekitar 60%,” katanya.
“Namun, walaupun angkanya cukup besar. Tetapi produktivitasnya masih rendah karena pembaginya oleh 97% lapangan kerja Indonesia,” ujar Hanung.
Dalam konteks ini, pemerintah melalui Kemenkop UKM terus berupaya memberdayakan UMKM melalui berbagai pendekatan yang strategis. Di antaranya dukungan modal, dan perlindungan yang memadai bagi UMKM.
Dengan begitu besarnya kontribusi terhadap perekonomian nasional, pemerintah telah menerapkan tiga pendekatan utama untuk pengembangan UMKM secara keberlanjutan. Pertama, pendekatan ‘soft touch’ yang diterapkan pada kelompok mikro, yang umumnya membutuhkan dukungan ringan dan aksesibilitas.
Kedua, pendekatan ‘high touch’ terhadap usaha kecil menengah serta wirausaha baru karena mereka memerlukan kebutuhan yang lebih kompleks. “Ketiga, pengembangan wirausaha baru dilakukan dengan bekerja sama dengan inkubator-inkubator untuk menginkubasi UKM dan menciptakan pengusaha-pengusaha baru,” ujarnya.
Pemerintah juga telah berkomitmen untuk mempermudah akses modal bagi UMKM sebagai salah satu upaya dalam pemberdayaan UMKM. Salah satu langkah signifikan adalah melalui UU Omnibus Law yang memperkenalkan regulasi baru untuk mempermudah akses pasar dan pembiayaan.
Selain jalur bank, UMKM didorong untuk memasuki alternatif pembiayaan lain seperti Initial Public Offering (IPO) ke pasar modal. “Kita juga membuat skema pembiayaan khususnya untuk usaha kecil dan menengah,” ucap Hanung.
Di samping itu, pemerintah juga gencar mendorong agar UMKM masuk ke ranah digital. Sebab di tengah pesatnya perkembangan teknologi, digitalisasi berperan penting dalam membuat UMKM terus berkembang.
“Untuk memanfaatkan digitalisasi, kita membantu UMKM agar bisa masuk ke pasar digital. Target kita adalah 30 juta UMKM bisa masuk ke pasar digital,” katanya.
Meski begitu, digitalisasi juga membawa tantangan seperti praktik perdagangan yang tidak sehat. Untuk menghadapinya, pemerintah melakukan penataan e-commerce dan perbaikan regulasi sesuai instruksi Presiden.
“Kita menghadapi ancaman e-commerce dari Tiongkok dan mendorong UMKM untuk bertransformasi menjadi lebih kompetitif di pasar internasional,” ucap Hanung. Proyeksi kontribusi UMKM terhadap PDB ke depannya bisa mencapai lebih dari 60% jika sektor ini terus mendapatkan dukungan dan perlindungan tepat.
Melalui berbagai kebijakan dan dukungan, UMKM diharapkan dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional. Serta menjadi lebih kompetitif di pasar global.
Dengan adanya berbagai upaya dan kebijakan yang diterapkan, diharapkan sektor UMKM l terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia. Sebagai sektor yang sangat vital, dukungan berkelanjutan dan inovasi akan menjadi kunci keberhasilan UMKM dalam mendukung ekonomi nasional.
ventolin inhaler: buy ventolin inhaler without prescription – generic ventolin inhaler
ventolin 2018
neurontin 300 mg tablet: neurontin 600 mg – neurontin prices generic
prednisone 10mg tablets: online prednisone – prednisone 30 mg daily
best natural ed treatment: Canadian pharmacy online – drugs to treat ed
cheapest online pharmacy india: Online Indian pharmacy – india online pharmacy
priligy: dapoxetine online – buy dapoxetine online
buy priligy max pharm: max pharm – priligy max pharm
prednisone pharmacy prices: cheap prednisone – prednisone 15 mg tablet
buy prednisone nz: order Prednisone – buy prednisone without prescription
how to buy cheap clomid now: rex pharm – cost of generic clomid pills
where can i order prednisone 20mg: cheap prednisone – can you buy prednisone over the counter uk
buy Lisinopril 1st: buy Lisinopril online – buy Lisinopril 1st