MEDAN – Polda Sumut menggelar sidang terbuka kelulusan akhir seleksi penerimaan Bintara dan Tamtama Polri bertempat di Auditorium Universitas Sumatera Utara (USU), Sabtu (6/7).
Sidang terbuka kelulusan penerimaan anggota Polri itu dipimpin Kapolda Sumut Komjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Rony Samtana serta Karo SDM Polda Sumut Kombes Pol Bony Sirait.
Usai menggelar sidang, Kapolda Sumut, Komjen Pol Agung Setya Imam Effendi, kepada awak media mengatakan seleksi penerimaan Bintara dan Tamtama Polri 2024 diikuti 6.366 peserta yang mendaftar di Polda Sumut dan sebanyak 337 orang terpilih mengikuti pendidikan.
“Ini proses seleksi yang panjang tentu kita ingin mendapatkan personel Polri yang terbaik. Sebanyak 337 orang menjadi anggota baru yang nantinya salah satunya akan ditugaskan di bagian umum. Seleksi yang digelar melibatkan Ombudsman dan pengawas eksternal,” katanya.
Dari 337 orang yang terpilih itu, Agung mengungkapkan terdiri dari Bintara Polri Tugas Umum, Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus), Kehumasan dan Teknologi Informasi, Tenaga Kesehatan, Hukum Bakomsus Pariwisata dan Psikologi.
“Ini semua diperlukan untuk tugas-tugas nantinya dimasa yang akan di Polda Sumatera Utara,” ujarnya pada tahun ini, Polda Sumut juga merekrut personel Bintara penyandang disabilitas bernama Rendi Pratama warga Deliserdang.
Agung menerangkan, lembaga pendidikan dan pelatihan Kepolisian Negara Indonesia sudah menyiapkan proses pendidikan dan pembentukan melalui program khusus kepada penyandang disabilitas tersebut.
“Terutama bagaimana menyiapkan mereka baik konteks kognitif dan afektif serta keterampilan memenuhi harapan kita bekerja di kepolisian,” jelasnya program ini secara khusus diberikan kepada disabilitas seperti di asrama, kelas, pengajar, pengasuh dan lainnya.
Kapoldasu menambahkan, dalam perekrutan Bintara dan Tamtama Polri 2024 yang menjadi anggota baru telah mewakili masing-masing daerah untuk bergabung di Polda Sumatera Utara.
“‘Saya berharap nantinya para personel baru ini melekat harkat martabat dalam melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat. Yang terpenting kepolisian harus dapat memuliakan manusia,” pungkasnya.(Gs/Mdn).