Jakarta,-Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai pangan dari kemungkinan tercemar dari kotoran yang tak terduga. BPOM menyebut kebersihan pangan merupakan salah satu hal yang memiliki dampak pengali atau multiplier effect yang besar di dunia.
Hal ini disampaikan Plt. Kepala BPOM Rizka Andalucia, Jumat (7/6/2024). Ia menyebut, dampak dari mengonsumsi makanan yang tidak aman, atau yang terkontaminasi oleh senyawa biologi, bakteri.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, 40 persen perubahan penyakit yang disebabkan oleh panganan yang terkontaminasi terjadi pada anak usia lima tahun ke bawah. “WHO juga memperkirakan sekitar 600 juta orang atau satu dari 10 orang akan menjadi sakit, serta 420.000 jiwa meninggal setiap tahun,” katanya.
WHO, lanjut Rizka, juga memprakirakan lebih dari 110 miliar dolar AS hilang setiap tahun karena menanggulangi kehilangan produktivitas dan beban biaya medis. Akibat mengkonsumsi pangan yang tidak aman.
Di Asia Pasifik sendiri, kata Rizka, urbanisasi dan pertumbuhan penduduk yang cepat serra kemunculan teknologi baru memicu munculnya ancaman keamanan pangan. Menurutnya, pengelolaan makanan turut terdampak dari peralatan teknologi yang tidak steril.
“Karenanya, kita perlu terus meningkatkan kesiapsiagaan untuk kondisi yang tidak terduga ya. Misalnya pengelolaan produksi pangan modern, termasuk jika ada bencana alam atau penyebaran beberapa penyakit,” katanya.
Very well-written and funny! For more details, click here: EXPLORE NOW. Looking forward to everyone’s opinions!
mexican pharmaceuticals online: cmq pharma – medicine in mexico pharmacies