Jakarta,- Peneliti Ahli Utama dari Pusat Riset Tanaman Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Gatut Wahyu Anggoro Susanto berhasil merakit varietas kedelai. Ini dengan umur masak polong genjah atau lekas berbuah sebagai upaya peningkatan potensi hasil budi daya kedelai.
“Pemuliaan tanaman merupakan ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana memperoleh atau merakit suatu tanaman menjadi lebih baik dan menguntungkan. Ini dengan tujuan untuk memperbaiki sifat-sifat tanaman pada karakter kuantitatif maupun kualitatif,” kata Gatut dalam keterangannya, Senin (8/7/2024).
Dalam proses perakitan varietas kedelai tersebut, Gatut menggunakan pendekatan genetika melalui sisi pemuliaan. Lalu melalui perakitan varietas unggul umur genjah dengan produktivitas tinggi.
Ia memaparkan metode pemuliaan tanaman dapat dilakukan secara konvensional dan inkonvensional. Metode konvensional dilakukan melalui persilangan buatan, introduksi, dan induksi mutasi.
Sedangkan metode inkonvensional, ucapnya, dilakukan melalui kloning gen atau penyalinan gen agar dapat menerima sifat unggul tertentu yang berasal dari spesies tanaman lain. Serta melalui marka molekuler dengan mengurutkan DNA tertentu pada sebuah genom.
“Bidang ini erat kaitannya dengan ilmu genetik untuk meningkatkan nilai tambah suatu tanaman dengan memanfaatkan interaksi genetik dan lingkungan. Sehingga diperoleh tanaman dengan karakter yang diinginkan,” ujarnya
“Melalui tahapan tersebut, dapat dilahirkan varietas kedelai umur genjah dengan karakteristik memiliki periode vegetatif yang singkat, biasanya kurang dari 35 hari setelah perkecambahan, pertumbuhan cepat dan sesuai dengan musim tanam yang pendek. Serta pertahanan terhadap tekanan lingkungan seperti kekeringan atau tanah yang kurang subur,” ucapnya.