Jakarta,-Warga Negara Indonesia (WNI) di Lebanon, dievakuasi melalui jalur darat menuju Amman, Yordania. Selanjutnya rombongan akan diterbangkan ke Tanah Air.
Duta Besar Indonesia untuk Suriah, Wajid Fauzi, menjelaskan alasan WNI dievakuasi menuju Amman via darat. Itu karena situasi bandara di Beirut berbahaya dengan adanya serangan dari Israel .
“Bandara di Damaskus Suriah, tidak sibuk tetapi ‘full booked’, sehingga tidak mudah mendapatkan penerbangan dari Damaskus. Jadi fleksibel kami kawal dari Beirut melalui Yordania,” kata Wajid Fauzi, , Kamis (3/10/2024) malam.
Rombongan akan menginap terlibat dahulu di Wisma Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus, Suriah. Rombongan harus menginap karena ada pemberlakuan jam operasional di pintu perbatasan antara Suriah-Yordania.
Operasional pintu perbatasan pukul 06.00 hingga 18.00, selanjutnya pada pagi hari akan dikawal menuju Jordan. Wajid Fauzi memastikan evakuasi melalui Suriah ke Yordania lebih aman.
“Dari Beirut menuju perbatasan dengan Suriah, ada daerah yang minggu lalu jadi target serangan Israel yaitu Lembah Bekaa. Namun, perjalanan dari Damaskus ke Jordan relatif aman,” ujarnya.
Dubes mencatat ada 41 orang WNI keluar dari Lebanon, 20 orang di antaranya berhasil diterbangkan ke Tanah Air. Adapun 21 orang lainnya, menginap di KBRI Damaskus dan akan dikawal menuju Amman pada Jumat (4/10/2024) waktu setempat.
“Kami mendengar ada rombongan lainnya namun jumlahnya belum dapat ditentukan. KBRI Damaskus siap memafasilitasi yang datang dari Lebanon, intinya Suriah itu berada ditengah-tengah antara Lebanon dan Yordania,” ujarnya.