Sabang,-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Aceh merilis jumlah titik panas (hotspot) di Provinsi Aceh. Dalam pantauan yang dilakukan sejak Minggu, 6 Juli 2025, titik panas di Aceh menyebar di beberapa wilayah.
Prakirawan BMKG Aceh, Betsi menginformasikan, sedikitnya ada 53 titik panas terjadi di sejumlah kabupaten/kota di Aceh. Dua wilayah yang mendominasi titik panas, yaitu wilayah Barat dan Tengah Aceh.
Data tersebut diperoleh dari pantauan satelit MODIS (Terra, Aqua, Suomi NPP) dan NOAA20/VIIRS, yang mencatat peningkatan signifikan jumlah hotspot. Terutama, di kawasan yang memiliki potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Titik panas terbanyak ditemukan di Kabupaten Gayo Luwes dan Aceh Jaya, masing-masing 10 titik panas,” kata Betsi, Minggu (6/7/2025).
Ia menambahkan, sejumlah daerah lain juga menunjukkan keberadaan titik panas, seperti Aceh Tengah (6 titik), Bireun dan Aceh Selatan masing-masing 5 titik, Aceh Barat (4 titik), Aceh besar (4 titik), Nagan Raya (3 titik), serta Pidie, Subulussalam, dan Bener Meriah (masing-masing 1 titik). Tingkat kepercayaan titik panas tersebut bervariasi dari rendah hingga tinggi.
BMKG mengimbau seluruh pihak, terutama pemerintah daerah dan masyarakat, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Hal ini mengingat cuaca panas dan angin kering masih mendominasi beberapa wilayah di Aceh.

