Jakarta,- Tim gabungan TNI AL dalam hal Second Fleet Quick Respond (SFQR) Lanal Banyuwangi gagalkan penyelundupan manusia di Jawa Timur. Diduga penyelundupan manusia tersebut akan diseberang kan menuju Kepulauan Cristmast, Australia.
Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Hafidz mengatakan, sebelumnya pihaknya sedang melaksanakan patroli dengan menggunakan RHIB di Perairan Selat Bali. Saat itu tim melihat siluet kapal mencurigakan yang tidak menyalakan lampu navigasi dengan arah ke Banyuwangi.
“Pada saat tim mendekat kapal tersebut menambah kecepatan. Sehingga tim berkoordinasi agar dapat dilaksanakan penyekatan,” kata Hafidz lewat keterangannya, Minggu (10/11/2024).
Selain itu pihaknya memerintahkan tim SFQR untuk melaksanakan pemantauan melalui darat. Saat tiba di lokasi yang dicurigai, tim mencurigai tiga mobil yang sedang berhenti di sekitar Mercusuar Bangsring.
Tim segera menyergap tiga mobil tersebut yang ternyata berisikan imigran gelap tanpa sopir. Selain tim Lanal Banyuwangi melakukan pengejaran di Perairan Selat Bali diduga mengangkut imigran ilegal.
“Didapati kapal tersebut sudah tidak berawak diduga ABK melarikan diri dengan melompat ke laut. RHIB melaksanakan pengecekan kapal dan mengamankan satu bendel dokumen kapal, satu unit HP untuk navigasi, makanan dan minuman kemasan,” ucapnya.
Adapun imigran yang berhasil diamankan oleh TNI AL diantaranya 16 orang WNA berjenis kelamin pria asal Pakistan. Dan juga dua orang WNI asal Aceh di giring Mako Lanal ke Mako Lanal Banyuwangi untuk dilaksanakan pemeriksaan.
“Selanjutnya, setelah pemeriksaan di Mako Lanal seluruh imigran ilegal tersebut diserahkan ke kantor Imigrasi Jember. Pelaku diduga kuat akan menyeberang menuju Selatan yaitu Australia,” ujar Hafidz.
Penggagalan penyelundupan ini tidak terlepas dari koordinasi sinergitas antara TNI AL, Polres, Kodim, Imigrasi, dan Bea Cukai setempat. Seluruh imigran selanjutnya diserahkan ke instasi yang berwenang untuk penindakan lebih lanjut.