Jakarta,- Setiap empat menit, satu orang meninggal akibat tuberkulosis di Indonesia. Angka itu disampaikan Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Hasbi saat peluncuran Gerakan Desa dan Kelurahan Siaga Tuberkulosis.
“Penyakit ini telah mengambil nyawa penduduk dan menyulitkan warga Indonesia untuk bergabung sebagai masyarakat global dan menjalin bisnis. Sementara, kita pengen melompat menjadi sebuah negara yang maju. Tapi, negara maju itu hanya bisa, syaratnya, sumber dayanya juga berkualitas,” kata Hasan Hasbi dalam acara yang berlangsung di Jakarta Timur, Jumat (9/5/2025).
Hasan mencontohkan dampak ekonomi TB salah satunya kewajiban surat keterangan bebas TB untuk travel ke Jepang. Dampak keberadaan TB tidak hanya untuk penderita TBC, tetapi juga kepada negara bersangkutan.
Karena itu, Pemerintah menjadikan eliminasi TB sebagai salah satu “program hasil terbaik cepat” di bidang kesehatan. Program ini disejajarkan dengan pembangunan rumah sakit berkualitas di berbagai daerah.
Melalui cek kesehatan gratis dan skrining TB, diharapkan banyak penderita terdeteksi lebih awal. Hasan mengajak dukungan masyarakat dan RW untuk mendampingi pasien TB hingga tuntas pengobatan.
“Kalau ada warga yang terkena TBC, jangan biarkan dia sendirian. Karena nanti, dua bulan dia ngerasa enak, dia berhenti minum obat, jadi gak sembuh,” kata Hasan Hasbi.